Ini Sebab Ilmiah Suhu Kota Surabaya Turun Drastis Alias Mbediding - Kabar Surabaya

Terbaru

Monday, July 27, 2020

Ini Sebab Ilmiah Suhu Kota Surabaya Turun Drastis Alias Mbediding


Kabar Surabaya - Saat ini sebagian besar wilayah di Indonesia sedang memasuki musim kemarau. Pada saat musin kemarau seperti ini biasanya pancaran sinar matahari terasa panas dan sangat menyengat. Namun beberapa hari terakhir ini udara di Kota surabaya justru terasa dingin. Suhu dingin ini biasanya terjadi pada malam dan pagi saat dini hari.


Hal ini sempat dialami oleh Wulan (30) yang bertempat tinggal di kawasan Gunung Anyar Kota Surabaya. "Saya biasanya selalu pakai AC kalau malam, tapi pas kemarin tiba-tiba saya merasa dingin, bahkan sempat menggigil...langsung saja AC dimatikan dan narik selimut..hehe,"

Rupanya Andrew Setiawan (28) juga merasakan hal yang sama. "Sudah tiga harian ini saya merasakan dingin, kadang kalau pagi jadi males mandi...airnya kayak ada es batunya..,"

Apa yang dikatakan oleh Wulan dan Andrew Setiawan ini juga dirasakan oleh banyak warga Kota Surabaya lainnya. Hal ini terlihat dari beragam status yang diposting pada media soasial mereka. Rata-rata dari mereka juga menanyakan mengapa hal ini bisa terjadi, padahal saat ini sedang memasuki musim kemarau.

Menanggapi fenomena ini, Hary Tirto DjatmikoKabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)  menjelaskan bahwa, fenomena suhu udara dingin ini adalah fenomena alami yang memang biasa terjadi pada puncak musim kemarau. Biasanya terjadi pada Bulan Juli sampai Agustus.


Mengenai suhu udara yang terasa dingin pada bulan Juli belakangan ini disebabkan karena faktor alam. Faktor tersebut adalah karena kandungan uap di atmosfer yang cukup sedikit. Hal ini bisa terjadi karena minimnya awan yang terbentuk. Secara fisika, uap air dan air adalah zat yang sangat potensial untuk menyimpan panas.


Rendahnya kandungan uap di atmosfer inilah yang mengakibatkan energi radiasi yang dilepaskan dari Bumi ke luar angkasa saat malam hari tidak dapat tersimpan di dalam atmosfer. Sehingga energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu udara tidak terasa signifikan. Kondisi tersebut akhirnya menyebabkan suhu udara di Indonesia pada saat malam hari di musim kemarau terasa lebih dingin apabila dibandingkan pada saat musim hujan.


Selain faktor intern, ada juga faktor dari luar yang ikut mempengaruhi. Faktor ini adalah adanya udara dingin yang bergerak dari Benua Australia ke Indonesua. Angin yang disebut sebagai Moonson dingin Australia ini akan membawa hawa dingin yang bersifat kering dengan kecepatan tinggi. Hal ini kemudian bisa menambah dingin suhu udara di Indonesia seperti yang dirasakan saat ini. (yyan)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad