Ini Sebabnya Pasien COVID RSU Haji Surabaya Bunuh Diri Setelah Lompat Dari Lantai 6 - Kabar Surabaya

Terbaru

Thursday, July 30, 2020

Ini Sebabnya Pasien COVID RSU Haji Surabaya Bunuh Diri Setelah Lompat Dari Lantai 6


Kabar Surabaya - Saat seorang warga dinyatakan positif COVID-19 atau terkonfirmasi positif maka pasien tersebut akan dirawat di ruang isolasi secara intensif. Perawatan di ruangan isolasi ini dimaksudkan untuk menjaga yang bersangkutan agar mendapatkan pelayanan yang maksimal. Harapannya setelah mendapatkan perawatan, maka pasien tersebut bisa segera sembuh.


Namun ada kalanya ketika orang tersebut dinyatakan positif, mentalnya menjadi down dan menjadi stress. Hal inilah yang pagi ini terjadi di Rumah Sakit Umum Haji Sukolilo Surabaya. Salah seorang pasien yang dinyatakan positif COVID-19 dan tengah menjalani perawatan diruangan  isolasi mendadak bunuh diri setelah melompat dari lantai 6 RSU Haji Sukolilo Surabaya.

Kronologis awal mengapa pasien tersebut bisa melakukan aksi nekat bunuh diri bermula saat pasien yang merupakan warga Semampir ini  masuk ke IGD - RSU Haji Sukolilo pada hari Rabu (29/07/2020) kemarin. Pasien ini awalnya telah menjalani Rapid Test dengan hasil Reaktif, lalu setelah di SWAB hasilnya Positif. Kedatangannya ke IGD RSU Haji ini untuk SAB yang kedua dan hasilnya masih positif.

Pasien berinisial MS tersebut lalu dirawat di ruang isolasi Al Aqso lantai 6 RSU Haji Surabaya. Ruangan Al Aqso ini memang ruangan yang disediakan khusus untuk merawat pasien yang dinyatakan positif COVID-19. Pada saat menjalani perawatan dihari pertama, pasien tidak menunjukkan gelagat yang mencurugakan. Perilakunya juga normal sebagaimana layaknya pasien COVID-19 yang dirawat di lantai yang sama.

Pasien yang merupakan seorang pria berusia 43 tahun ini awalnya selalu menuruti semua perintah tenaga medis yang bertugas, seperti di tensi dan lain sebagainya. Namun pasien tersebut sering melepas maskernya, dengan alasan sulit untuk bernafas. Dalam ruangan Al-Aqso ini terdapat 5 orang tenaga medis yang bertugas menjaga pasien COVID-19 yang dirawat secara bergantian.


Pada saat menjelang Subuh, tenaga medis yang bertugas menjaga pasien berpamitan sebentar untuk melaksanakan Sholat Subuh. Saat tenaga medis kembali masuk ke dalam ruangan, mereka sempat kebingungan, karena mendapati pasiennya tidak ada ditempat. Tenaga medis ini lantas, menghubungi tenaga keamanan RSU Haji Sukolilo untuk melaporkan kejadian tersebut. 

Jenazah MS sendiri akhirnya ditemukan oleh salah satu staff Gizi RSU Haji Sukolilo dalam keadaan tertelungkup. Tenaga keamanan Rumah Sakit tersebut lantas melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian.


Djati Setyo Putro, selaku Humas dari RS Haji Surabaya, menjelaskan bahwa pasien MS ini diduga sedang mengalami depresi setelah mengetahui kalau dirinya dinyatakan Positif COVID-19. Akhirnya pasien tersebut memilih jalan bunuh diri dengan cara melompat melalui jendela. Padahal tinggi gedung tersebut 30 meter.

"Pasien MS ini, jatuhnya dikarenakan bunuh diri, dia berhasil membuka jendela, padahal posisi jendela itu sangat tinggi dan sempit.  Sepertinya pasien MS ini depresi karena sering mendengar kalau pasien Covid ini kemungkinannya ada dua, kalau nggak meninggal ya sembuh.," terang Djati. (yyan)
*gambar hanya ilustrasi

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad