Kabar Surabaya - Pada awal Bulan Juli ini harusnya semua lembaga pendidikan sudah memulai kegiatan belajar - mengajarnya. Mulai dari PAUD hingga tingkat mahasiswa sudah seharusnya masuk untuk memulai pelajarannya. Namun karena Virus COVID-19 masih menancapkan sengatannya di Indonesia, maka hampir semua anak didik di Indonesia ini harus melakukan pembelajaran dari rumah masing-masing. Cara pembelajaran ini disebut juga belajar secara virtual.
Kondisi tersebut semata-mata dilakukan demi keselamatan anak didik itu sendiri, agar tidak terpapar oleh Virus COVID-19 dilingkungan sekolah nantinya. Dengan metode virtual ini maka para siswa wajib untuk memiliki Handphone atau laptop dengan spesifikasi yang bagus dan paket kuota internet. Hal ini dikarenakan dalam metode pembelajaran online ini pihak sekolah biasanya mengguunakan sarana Zoom atau Youtube.
Metode pembelajaran virtual ini rupanya membuat sebagian dari masyarakat merasa sangat kesulitan. Apalagi bagi mereka yang tidak mampu. Saat COVID-19 seperti ini saja banyak dari mereka yang penghasilannya menurun ataupun hilang karena terkena PHK. Lantas darimana mereka bisa membelikan anaknya HP plus paket kuota internetnya...?.
Demikian juga dengan sarana Broadband Learning Center (BLC) yang ada di setiap Kelurahan di Kota Surabaya ini. Semuanya akan dibuka lagi guna memberikan akses bagi anak-anak yang kesulitan sarana dalam mengikuti pembelajaran virtual. Nantinya para staff dari Dinas perpustakaan Kota Surabaya akan disebar untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak usia SD dan SMP tersebut.
Namun Wali Kota Risma juga menegaskan, bahwa fasilitas ini dikhususnya bagi mereka yang tidak mampu saja. Sedangkan bagi mereka yang mampu diharapkan tetap belajar dirumah seperti biasanya. Beliau tidak ingin balai RW dan BLC nanti akan menjadi "sekolah" baru, yang nantinya bisa menimbulkan masalah bari dikemudian hari.
Pada prakteknya nanti, anak-anak ini akan dipetakan berdasarkan jarak rumahnya dari Balai RW atau BLC. Sehingga tidak akan terjadi kerumunan anak saat pembelajaran mulai dilakukan. Karena protokol kesehatan jaga jarak tetap harus dipatuhi.
“Kita semua masih belum tahu sampai kapan anak-anak ini akan belajar secara virtual, jadi nanti kita akan lebih memaksimalkan lagi fungsi dari balai RW dan BLC untuk kegiatan belajarnya anak-anak,” terang Wali Kota Risma.
Selain itu Pemkot Surabaya juga akan menggandeng televisi swasta guna menyiapkan pola pembelajaran agar lebih menarik dan lebih efesien sehingga anak-anak ini tidak bosan belajar di rumah. (yyan)
No comments:
Post a Comment