Ini Rayuan Maut Kepala Sekolah Terhadap Korban Sebelum Diduga Melakukan Tindakan Terlarang Tersebut. - Kabar Surabaya

Terbaru

Thursday, March 4, 2021

Ini Rayuan Maut Kepala Sekolah Terhadap Korban Sebelum Diduga Melakukan Tindakan Terlarang Tersebut.

Ini Rayuan Maut Kepala Sekolah Terhadap Korban Sebelum Diduga Melakukan Tindakan Terlarang Tersebut.


Kabar Surabaya - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah mewacanakan sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru mendatang. Hal ini dikarenakan proses vaksinasi COVID-19 telah berjalan dan diharapkan tuntas pada tahun ini. Tentunya semua orang, baik orang tua maupun siswa sudah berkeinginan agar sekolah dibuka karena mereka sangat "kangen" dengan sekolahnya.

 

Namun, tidak semua siswa senang dengan dibukanya kembali sekolah ini. Ada siswa yang justru merasa ketakutan saat akan masuk ke sekolah. Hal inilah yang dialami oleh ARN, siswa SMK yang berlokasi di kawasam Kedung Anyar Kota Surabaya. ARN ini justru merasa ketakutan saat disekolah nanti, jika harus bertemu dengan Kepala Sekolahnya.

 


Kasus ARN dan Kepala Sekolah ditempatnya belajar ini sudah masuk ke ranah penyelidikan pihak Kepolisian. Kasus ini bermula dari tindakan Tak Senonoh yang diduga dilakukan oleh Kepala Sekolah terhadap ARN diruangan kerjanya. Tindakan ini bahkan menimbulkan efek traumatis yang cukup mendalam bagi korban ARN.  

 

Berdasarkan keterangan dari korban ARN, Pendekatan Kepala Sekolah terhadap dirinya ini sudah dilakukan sejak lama. ARN juga tidak menyangka kalau Kepla Sekolah berinisial AF ini tega melakukan hal tersebut kepadanya. Apalagi beliau adalah Guru sekaligus Kepala Sekolah yang sangat dihormati oleh semua orang.

 

Kepala Sekolah AF bahkan pernah mengajak korban ARN untuk sekedar jalan-jalan ke pusat perbelanjaan, Di tempat ini ARN ditraktir makan, dibelikan headset tas maupun topi, sebagaimana layaknya remaja berkencan. Bahkan ARN juga dibelikan boneka yang harganya sangat mahal.

 

Tidak hanya itu saja, Kepala Sekolah AF ini juga menjanjikan akan melunasi tunggakan uang sekolah korban dari uang pribadinya. Namun, hingga perbuatan tidak senonoh tersebut terjadi, uang sekolah yang dijanjikan tersebut tidak pernah ada.

 

Pasca kejadian yang tidak mengenakkan tersebut, Korban ARN mengalami trauma yang sangat mendalam. Meski demikian, Kepala Sekolah AF masih mencoba menghubunginya baik lewat WA maupun telepon langsung. Namun korban ARN enggan untuk menanggapinya.

 

Bahkan Kepala Sekolah juga sampai nekat untuk datang ke rumah korban ARN karena semua komunikasinya tidak dibalas. Dalam hal ini Korban ARN diminta agar tidak menceritakan peristiwa yang dilaminya kepada siapapun, termasuk kepihak sekolah maupun ke guru. (yyan)     

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad