Akhirnya Terkuak, Ternyata Begini Latar Belakang Sebenanya Dari Walikota Surabaya dan Wakilnya

Akhirnya Terkuak, Ternyata Begini Latar Belakang Sebenanya Dari Walikota Surabaya dan Wakilnya 

Kabar Surabaya - Pada hari Jum'at (26/02/2021) lalu, Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakilnya Armuji resmi menjadi pemimpin Kota Surabaya. Selama lima tahun kedepan, mereka akan memegang amanah seluruh masyrakat agar Kota Pahlawan lebih baik lagi daripada sebelumnya. 

Tentunya hal tersebut bukanlah pekerjaan ringan, mengingat sebagai kota besar, tentunya Kota Surabaya juga memiliki permasalahan yang cukup komplek. Terutama masalah klasik mengenai banjir yang masih saja menggenangi jalanan Kota Pahlawan setiap kali dilanda hujan lebat. 

Sebelum ke prioritas program kerja yang akan dilakukan, berikut latar belakang dari Walikota dan Wakil Walikota Surabaya periode 2021-2025.

Walikota Eri Cahyadi

Lahir : 27 Mei 1977

Pendidikan :  Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tahun 1999   

Jabatan Terakhir : Kepala Bappeko, Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya (Bappeko) dan Plt.Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH)2018

Prestasi : Inisiator E-Procurement (pengadaan barang dan jasa secara elektonok yang saat ini menjadi rujukan untuk dilaksanakan secara nasional.

 

Wakil Wali Kota Armuji

Lahir : 08 Juli 1965

Pendidikan :  Teknik Arsitek ITATS tahun 1990  

Jabatan Terakhir : Ketua DPRD Kota Surabaya

Prestasi : Dua kali menjabat sevagai Ketua DPRD Kota Surabaya

Pada saat pelantikan Walikota Eri juga mengemukakan beberapa rencananya untuk warga Kota Surabaya dalam waktu dekat ini. yaitu :

1. Pemerataan Pelayanan Kesehatan

Warga Kota Surabaya yang tidak mampu, tidak perlu menggunakan surat miaskin lagi (SKTM). Cukup menggunakan KTP saat ke rumah sakit, maka warga tersebut harus segera ditangani.

2. Penghasilan warga Minimal UMK ( Upah Minimum Kota)

Saat ini Pemkot Surabaya sedang melakukan pendataan terhadap jumlah penghasilan warga Kota Surabaya. Jika nanti ditemukan warga yang belum bekerja, maka akan dibuatkan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang harus dikelola secara serius.

3. Penanganan COVID-19

Penguatan Satgas COVID-19 hingga ke tingkat RT untuk meningkatkan partisipasi warga dlam menanggulangi pandemi.

 

Program Kerja ini tentunya akan dinantikan realisasinya di masyarakat. Karena jika bisa terlaksana sepenuhnya, maka akan sangat membantu kondisi masyarakat di Kota Surabaya ini. (yyan)