RS Di Bangkalan Lakukan Lockdown, 18 Nakes Positif COVID-19 dan 2 Meninggal Dunia - Kabar Surabaya

Terbaru

Sunday, June 6, 2021

RS Di Bangkalan Lakukan Lockdown, 18 Nakes Positif COVID-19 dan 2 Meninggal Dunia


RS Di Bangkalan Lakukan Lockdown, 18 Nakes Positif COVID-19 dan 2 Meninggal Dunia 

 

Kabar Surabaya - Bangkalan Madura adalah kawasan yang berbatasan langsung dengan Kota Surabaya via Jembatan Suramadu. Kabupaten ini kaya sekali akan tempat wisata alam maupun kulinernya. Namun, bagi anda yang ingin berwisata atau bepergian ke kawasan Bangkalan - Madura, ada baiknya untuk ditunda dulu sementara waktu. 

 

Hal tesebut dikarenakan adanya peningkatan kasus COVID-19 yang sangat signifikam di kawasan Kabupten Bangkalan dalam seminggu terakhir ini. Kondisi ini terlihat dari penuhnya rumah sakit rujukan COVID-19, yaitu RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh (Syamrabu) Bangkalan. Bahkan rumah sakit ini telah meminta ijin untuk melockdown Instalasi Gawat Daruratnya (IGD) selama 4 hari kedepan, yaitu pada tngggal 05 Juni 2021 - 08 Juni 2021.

 

Perihal penutupan/lockdown ESUD Bangkalan ini tetuang dalam surat dengan Nomor : 445/ 3340/433.102.1/2021
Memperhatikan situasi dan kondisi perkembangan kasus penyebaran penularan virus Covid -19 yang ada di Kabupaten Bangkalan khususnya di UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan dalam beberapa hari ini mengalami peningkatan kasus yang signifikan serta adanya Tenaga Kesehatan di UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan yang ter Confirmasi serta meninggal dunia, maka kami mohon kepada Bapak Bupati Bangkalan berkenan untuk memberikan ijin menutup sementara pelayanan di IGD sejak hari ini sampai 3 (tiga) hari kedepan yaitu hari Sabtu s/d Selasa Tanggal 05- 08 Juni 2021 ( situasional ) Guna melindungi Tenaga Kesehatan di UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Demikian permohonan ini kami buat, atas perkenannya Bapak Bupati di sampaikan terima kasih. 



Permintan ijin untuk menutup IGD rumah sakit ini bukanlah hal yang sepele. Hal tersebut dilatar belakangi oleh telah terpaparnya 18 tenaga kesehatan yang telah terpapar oleh Vurus COVID-19. Bahkan dua diantaranya telah meninggal dunia yaitu  dr Eko Sonny Tejolaksito (spesialis Rdiologi) dan perawat Kusudalima Ekawti.

 

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Syamrabu, dr Farhat Suryaningrat saat dikonfirmasi membenarkan adanya permintaan lockdown instalasi IGD ini. Hal ini dikarenakan jumlah ruang isolasi di bangkalan yang kapasitasnya 90 sudah terisi penuh  Namun nantinya yang di tutup total hanya murni ruang IGD saja.

 

Penutupan ini murni dikarenakan adanya lonjakan kasus COVID-19 yang sangat ganas. Karena selain di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, masih terdapat 29 nakes yang terinfeksi di Puskesmas, yaitu 17 nakes bertugas di Puskesmas Arosbaya, Kecamatan Arosbaya, dan terdapat seorang nakes meninggal. Sedangkan 12 nakes lainnya bertugas di Puskesmas Tongguh, Kecamatan Arusbaya.

 

Menurut dr.farhat, lonjakan pasien COVID-19 di Bangkalan ini baru pertama kali terajdi. Pada bulan Januari lalu, saat COVID-19 sedang melonjak, Kabupaten Bangkalan masih mampu untuk menangninya. Namun kali ini kondisinya sangat bebeda dan semua ruangan isolasi telah penuh. Sehingga nantinya pihak Bangkalan berencana menglihkan ke Puskesmas atau RS swasta lainnya.

 

Selain itu Bangkalan juga akan bekerjasama dengan RSUD lainnya untuk melakukan perawatan pasien Corona ini. Beberapa rumah sakit yang terdekat adalah RSUD.dr.Soetomo dan RS Haji Sukolilo Surabaya.


Kepala Dinkes Jatim, Herlin Ferliana dalam kesemptan terpisah mengungkapkan bahwa secara umum tingkat ketersediaan kamar rumah sakit di Jatim ini masih mencukupi. Selain itu untuk penyebab peningkatan infeksi Vorus COVID-19 di Bangkalan ini beliau memiliki dugaan dikarenakan Analisis adanya pergerakan orang dari provinsi atau kabupaten/kota lain yang tak terdeteksi saat libur lebaran. Selain itu longgarnya pemakaian masker di Madura juga menjadi penyebab utamanya. (yyan)


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad