Mengejutkan !!!, Pasien COVID-19 Banyak Berasal Dari Klaster Ini, Pemkot Kaji Stadion GBT Untuk Ruang Isolasi
Kabar Surabaya - Meningkatnya jumlah warga yang terpapar oleh Virus COVID-19 ternyata membuat Kota Surabaya menjadi sangat siaga satu. Beragam cara terus diupayakan agar Kota Pahlawan ini tidak kembali lagi masuk ke dalam Zona Merah. Hingga saat ini status Kota Surabaya sendiri masih berada didalam Zona Orange, yang berarti memiliki resiko penularan sedang.
Meningkatnya jumlah warga yang terinfeksi oleh Virus COVID-19 ini rupanya membawa permasalahan tersendiri bagi fasilitas kesehatan yang ada di Kota Surabaya. Hal ini tampak dari penuhnya semua rumah sakit dan ruang isolasi yang ada di Kota Pahlawan ini. Bahkan beberapa fasilitas kesehatan tersebut berencana akan membangun fasilitas tambahan guna bisa menampung lebih banyak pasien.
Saat ini kondisi dari beberapa fasilitas kesehatan sudah mulai penuh. Dari data yang dilaporkan hingga saat ini kondisi dari fasilitas kesehatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Rumah Sakit Lapangan Indrapura mengalami lonjakan hingga 400%.
2. Rumah Sakit Husada Utama mengalami kenaikan 50%
3. Ruang Isolasi RSUD dr Soetomo sudah penuh terpakai seluruhnya
4. Rumah Sakit Haji Sukolilo Sudah penuh
6. Rumah RSAL Sudah penuh
7. Rumah Sakit Islam (RSI) Sudah penuh
Khusus RSUD dr Soetomo sendiri beberapa hari yang lalu sempat beredar foto-foto penuhnya rumah sakit tersebut. Bahkan ruang IGD sampai menampung pasien di lantai, karena kondisi pasien yang datang secara bersamaan.
Akhirnya pihak RSUD dr Soetomo berusaha memindahkan pasiennya yang memiliki gejala ringan atau tanpa gejala ke Hotel Asrama Haji. Sehingga rumah sakit tersebut hanya akan berkonsentrsi untuk menangani pasien dengan kondisi menengah atau berat.
Selain peningkatan di Asrama Haji, Pemkot Surabaya juga mengkaji penggunaan Stadion Sepakbola Gelora Bung Tomo (GBT) untuk tempat isolasi lapangan bagi warga Kota Surabaya. Hal ini masih akan dikaji secara mendalam, apakah bisa dilakukan. Kapasitas GBT yang luas tentunya bisa menjadi alternatif sebagai fasilitas kesehatan apabila keadaan sudah sangat mendesak.
Jika dalam satu pemukiman terdapat satu keluarga yang terkonfirmasi positif, maka Pemkot akan segera melakukan SWAB PCR massal dilingkungan tersebut. Jika ditemukan ada yang positif, maka akan segera dibawa ke Asrama Haji. Bagi yang negatif, akan langsung dilakukan penyuntikan Vaksin. (yyan)
No comments:
Post a Comment