Kabar Surabaya - Sampai saat ini kondisi dari Kabupaten Bangkalan Madura masih terasa sangat mengkhawatirkan. Warga yang terpapar oleh Virus COVID-19 masih saja terus mendatangi Rumah Sakit yang berada di Kabupaten Bangkalan, padahal rumah sakit rujukan saat ini kondisinya sudah penuh. Bahkan RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh (Syamrabu) sudah menyatakan menutup ruangan IGD miliknya karena overloadnya ruang karantina.
Tragisnya, puluhan tenaga kesehatan yang harusnya melakukan penanganan terhadap pasien telah terpapar oleh Virus yanng menurut Wali Kota Surabaya Eri Cahyani adalah varian virus yang berasal dari Afrika. Selain itu dua diantara mereka juga telah dinyatakan meninggal dunia. Tentu saja hal ini sangat mengejutkan, mengingat mereka semestinya sudah mendapatkan suntikan vaksin Corona.
Saking gawatnya kondisi di Bangkalan, saat ini empat kecamatan dengan kondisi kasus terbanyak COVID-19 ini akan dilakukan Micro Lockdown. Kecamatan yang warganya banyak terpapar oleh Virus Corona ini adalah Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Arosbaya, Kecamatan Klampis dan Kecamatan Geger.
Untuk mengingatkan masyarakat Bangkalan, mulai tadi pagi sudah ada petugas gabungan dari Satgas COVID-19 Madura yang berkeliling ke masyarakat dengan menggunakan mobil bak terbuka dan pengeras suara. Dalam imbauannya tersebut petugas menyampaikan agar masyarakat tidak keluar rumah dulu dan membatasi pergerakannya. Mereka juga diimbau untuk tidak pergi dulu ke Kota Surabaya untuk sementara waktu.
Selain itu, petugas juga mengingatkan akan pentingnya mematuhi protokol kesehatam, seperti memakai Masker, Jaga jarak, hindari kerumunan, batasi mobilitas dan sering cuci tangan. Nantinya ke empat Kecamatan tersebut akan dilakukan penyemprotan secara intensif dan kegiatan operasi Yustisi akan terus digalakkan kembali.
Saat ini Pos penyekatan juga sudah dibangun pada kedua sisi Jembatan Suramadu. Kalau pada awalnya penyekatan hanya dilakukan di sisi Kota Surabaya, saat ini penyekatan juga telah dibangun pada sisi Bangkalan Madura. Nantinya masyarakat Madura yang akan menyeberang ke Surabaya diharuskan untuk memiliki dokumen SWAB Antigen/PCR dengan hasil negatif COVID-19.
Kondisi setiap desa di Pulau Madura saat ini juga mulai dilakukan penutupan portal. Hal ini mirip yang dilakukan oleh masyarakat pada awal Virus Corona merebak. Para Kepala Desa juga mulai menggandeng para pemuka agama untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar mematuhi Protokol Kesehatan.
Sedangkan untuk pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, akan dilarikan ke Beberapa rumah sakit rujukan, RSUD dr Soetomo, RS Universitas Airlangga, RS Haji Surabaya, RS PHC, RS Adi Husada Undaan, dan RSU Al Irsyad. Satu lagi rumah sakit juga telah dibangun yaitu satu rumah sakit lapangan di Badan Pengembangan Wilayah Surabaya - Madura (BPWS). (yyan)
No comments:
Post a Comment