Posko Penyekatan Masih Mencekam, Pengendara Masih Lakukan Tindakan Kekerasan Berupa Ini
Kabar Surabaya - Pasca terjadinya demonstrasi yang dilakukan masyarakat Madura di depan Balai Kota Surabaya pada hari Senin (21/06/2021) lalu, kondisi Posko Penyekatan masih terbilang sangat rawan. Sebagaimana diketahui bersama, bahwa masyarakat Madura meminta Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk membongkar Posko Penyekatan yang ada di Suramadu.
Pembongkaran ini dikarenakan masyarakat Madura tidak ingin setiap hari harus menjalani SWAB Test saat akan memasuki Kota Surabaya. Mereka juga mengeluhkan terjadinya antrean panjang saat terjadi kegiatan penyekatan tersebut.
Maka dari itu, dalam demonstrasi kemarin mereka meminta agar Posko Penyekatan tersebut dibongkar dalam waktu maksimal 3x24 jam. Jika permintaan ini tidak dituruti, maka mereka mengancam akan datang lagi dengan jumlah massa yang lebih banyak.
Rupanya, kebencian masyarakat Madura terhadap berdirinya Posko Penyekatan ini sudah sampai pada puncaknya. Hal ini terlihat dari masih terjadinya kericuhan di Posko Penyekatan di sisi Kota Surabaya. Seperti halnya pagi tadi, dimana masih ada beberapa pengendara yang mencoba untuk menerobos penyekatan.
Bahkan diantara mereka ada yang dengan sengaja melemparkan batu kearah tenda. Parahnya lagi, mereka juga terlihat menendang-nendang kursi yang digunakan oleh tenaga kesehatan. Melihat aksi yang sudah mengarah ke anarkis ini, akhirnya petugas keamanan langsung mengamankan tenaga medis yang bertugas pada saat itu.
Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Kompol Wahyu Hidayat, selaku Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Pada pukul 03.00wib kegiatan masih berjalan dengan lancar. Namun pada pukul 04.30wib kondisi sudah sedikit panas. Penumpukan kendaraan roda 2 sudah mulai tampak, sehingga membuat masyarakat Madura yang ingin ke Surabaya mulai melakukan aksi yang tidak terpuji tersebut.
Sayangnya tindakan anarkis tersebut juga dilakukan dengan merusak fasilitas umum yang ada di sekitar Jembatan Suramadu. Beberapa fasilitas umum yang sengaja dirusak ini adalah pagar pembatas yang di robohkan, separator jalan yang di bongkar dan kaca pos pengamanan yang dipecah. Akibatnya petugas keamanan terpaksa melepaskan tembkan peringatan agar aksi tersebut tidak berjalan lebih luas lagi
Kejadian anarkisme dan perusakan fasilitas publik di kawasan Suramadu ini tentu saja membuat miris semua pihak. Sampai detik ini pemerintah masih mencarikan formulasi yang tepat bagi penyelesaian permasalahan di Posko penyekatan ini. Salah satu diantaranya adalah penggunaan Surat Ijin Keluar Masuk (SIKM).
Dengan hanya menunjukkan surat tersebut, nantinya masyarakat Madura bisa masuk Ke Surabaya tanpa harus melakukan SWAB Tes lagi. SIKM ini berlaku selama tujuh hari. (yyan)
No comments:
Post a Comment