Pendemo Madura Berikan Ultimatum Depan Walikota Eri Agar Posko Penyekatan Di Bongkar Dalam 3x24 Jam, Jika Tidak... - Kabar Surabaya

Terbaru

Monday, June 21, 2021

Pendemo Madura Berikan Ultimatum Depan Walikota Eri Agar Posko Penyekatan Di Bongkar Dalam 3x24 Jam, Jika Tidak...

Pendemo Madura Berikan Ultimatum Depan Walikota Eri Agar Posko Penyekatan Di Bongkar Dalam 3x24 Jam, Jika Tidak...


Kabar Surabaya - Aksi ribuan warga Madura yang melakukan demo ke Kota Surabaya pada pagi hari tadi (Senin 21/06/2021) menimbulkan keresahan tersendiri bagi warga Kota Pahlawan. Banyak masyarakat yang mengeluhkan mengenai kemacetan yang terjadi, karena memang massa dari Madura ini jumlahnya sangatlah banyak, sehingga memadati ruas jalan.

 


Selain itu di Posko Penyekatan Suramadu sisi Kota Surabaya, tampak para nakes langsung mengemasi peralatan medis yang ada dan menjauh dari lokasi. Rupanya kejadian kericuhan yang sempat muncul pada minggu lalu masih menjadikan trauma bagi mereka. Sementara itu petugas keamanan yang ada, hanya berdiri dan mengawasi saja massa para pendemo ini melintas didepannya.        


Karena tidak ada halangan yang berarti, rombongan massa pendemo yang menggunakan puluhan motor, satu unit damp truk dan satu unit mobil komando ini bisa tiba diBalai Kota Surabaya pada pukul 12.00wib. Rombongan ini lalu melakukan aksi didepan pintu utama dari Kantor WaliKota Eri Cahyadi sembari melontarkan tuntutannya. 

 

Ada tiga tuntutan yang disampaikan oleh para pendemo, pertama hentikan penyekatan yang diskriminatif. Kedua lakukan saja Swab Tes antigen di tempat hiburan dan kerumunan lain di Surabaya, dan ketiga Wali Kota Surabaya harus meminta maaf kepada warga Madura.

 

Pada dialog pertama sebenarnya pihak Pemkot Surabaya ingin ada 10 sampai 20 orang perwakilan pendemo yang bisa masuk ke Balai Kota guna melakukan komunikasi. Namun permintaan tersebut di tolak dan meminta agar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi keluar guna menemui mereka. Bahkan mereka sempat ricuh dengan melempari petugas keamanan dengan kemasan air meniral. Namun suasana segera bisa dikendalikan.

 

Tidak lama kemudian, Walikota Eri akhirnya datang menemui langsung para pendemo tersebut, meskipun terhalang oleh pagar Balai Kota Surabaya. Uniknya sebelum dialog dilakukan, Walikota Eri mengajak semua pendemo untuk bersholawat bersama-sama.

 

Setelah semua tenang, Walikota Eri langsung menjelaskan bahwa kebijakan SWAB Tes adalah kebijkan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dalam hal ini Pemkot Surabaya dan Pemkab Bangkalan hanya melaksanakan perintah saja. Bahkan Walikota Eri juga mengakui kalau dirinya telah menerima dua surat mengenai permintaan tambahan tenaga medis untuk di kirim ke Madura. 

 

Selain itu, Walikota Eri juga menerangkan bahwa Satgas COVID pusat juga telah mengeluarkan aturan mengenai Surat Izin Keluar Masuk (SIKM). Surat tersebut berlku selama 7 hari dan harus disertai dengan hasil SWAB Tes. Tentang masa berlaku SWAB Tes ini bukan kewenangan Surabaya, namun kewenangan dari Satgas COVID Pusat. 

 

Uniknya, perwakilan dari para pendemo ini mengatakan bahwa harga Rp 250.000 untuk SWAB Tes yang ada dirumah sakit sangat memberatkan, karena itu adalah perdgangan manusia internasional. Sementara itu, perwakilan yang lain mengatakan kalau Walikota Eri memang perhatian, beliau diminta untuk mengirimkan tenaga kesehatan dari Kota Surabaya untuk melakukan SWAN Tes kepada seluruh warga yang ada di Bangkalan.

 

Sebelum membubarkan diri, para pendemo ini memberikan ultimatum agar Posko penyekatan di Jembatan Suramadu dibongkar dalam waktu 3x24jam. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka maasa pendemo akan datang dentang kekuatan yang lebih besar lagi. (yyan)


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad