Kabar Surabaya - Sudah tiga hari belakangan ini masyarakat penghobi kegiatan memancing di kawasan Surabaya Timur harus gigit jari. Terutama bagi mereka yang senang memancing dilokasi Danau PT.SIER Surabaya. Sebagaimana diketahui, bahwa PT.SIER adalah komplek industri dan pergudangan yang berada di Surabaya Timur.
Di tengah-tengan kawasan PT.SIER ini terdapat danau yang ukurannya sangat luas. Di kawasan ini terdapat dua buah danau yang terpisahkan oleh jalan raya. Danau ini seakan menjadi oase di tengah hiruk-pikuknya kegiatan industri yang ada disekelilingnya. Di danau ini pulalah banyak penghobi olahraga pancing yang menyalurkan hobi-nya.
Sejak tiga hari yang lalu, terjadi fenomena yang cukup aneh di kawasan danau PT.SIER tersebut. Ribuan ikan yang kebanyakan berjenis nila dan mujaer terlihat mati dan mengambang memenuhi permukaan danau. Ditaksir jumlahnya mencapai ribuan ikan. Bahkan saking banyaknya, sampai tercium bau tidak sedap (amis) disekitaran danau tersebut. Bau ini sangat mengganggu, terutama bagi mereka yang sedang makan di pujasera yang terletak pada tepi danau.
Beberapa warga yang sempat ditemui oleh Kabar Surabaya banyak yang memiliki pendapat berbeda mengenai penyebab matinya ribuan di Danau PT.SIER tersebut. Ada yang menduga karena limbah yang bocor, ada pula yang menduga karena Virus COVID-19.
Namun pihak PT.SIER rupanya memiliki dugaan yang berbeda. Tuaji, selaku Sekretaris Perusahaan PT SIER (Persero) mengungkapkan bahwa ribuah ikan yang mati di danau PT.SIER itu bukan karena Virus COVID.
"Kalau Virus COVID pasti bukan lah....," ujarnya sambil tertawa.
Menurut Tuaji, kemungkinan hal tersebut akibat anomali cuaca yang terjadi belakangan ini. Anomali cuaca ini akhirnya mengakibatkan suhu udara menjadi tidak menentu dan kadar oksigen didalam danau menjadi rendah. Hal ini juga pernah terjadi pada beberapa tahun silam.
Saat ini pihaknya masih melakukan uji laboratorium terhadap sample air yang diambil dari Danau PT.SIER tersebut. Setelah hasilnya keluar, pihak PT.SIER baru akan melakukan normalisasi terhadap kondisi dan ekosistem danau tesebut.
Saat ini petugas dari PT.SIER telah berupaya untuk menyingkirkan ribuan bangkai ikan yang mengapung dipermukaan danau tersebut. Hal ini untuk menjaga kenyamanan para pekerja yang setiap harinya beraktifitas di komplek industri PT.SIER. (Yanuar Yudha)
Nb: Foto hanya ilustrasi
Wau sayang sekali kalau pada mati ikannya pupus sudah harapan dapat Monster nila
ReplyDeleteMampir juga di https://bit.ly/3dFjEfd
Ikan ikan tersebut mungkin Sudah di bebaskan ,,dari pada merasakan penderitaan rasa sakitnya kena pancing
ReplyDeletePinter ngeles,itu anomaly limbah industri
ReplyDeleteBenar sekaki ikan2 itu mati krn air sdh tercemar, katanya cuaca...hui bodoh itu cuaca ga' ngaruh.
DeleteDanaunya sdh terkontaminasi limbah pabrik sekitarnya
ReplyDeletekena limbah tu.. laporkan saja uji lab perorangan aja klo di uji sama pihak pabrik bisa rekayasa
ReplyDeleteKalau akibat cuaca pasti di tmpt lain pada mati juga 😆😆😆😆😆😆🤦♂️🤦♂️🤦♂️🤦♂️🤦♂️
ReplyDeleteCoba di taro buaya 6 ekor abis tuh seharian ikan nya😂🤣
ReplyDeleteKlo karna cuaca tidak mungkin mati serentak , klo karna limbah itu sudah pasti mati berjama'ah, pasti ada rekayasa untuk mnutupi klo itu bukan karna limbah.perbandinganya lebih mahal membangun pabriknya dari pada menormalisasi danau. Pasti yg kenak fitnah alam.
ReplyDeleteKlo Menurutku sebabnya krn limbah perusahaan itu. Entah itu disengaja atau tidak krn tempatnya pun sudah jelas..
ReplyDeleteNgomong o terus terang ae lek kenek limbah pabrik , lek kenek cuaca yo g sampek mati sak arat2 koyok ngono
ReplyDeletearahnya pasti ke limbah pabrik Bossqu..!
ReplyDeleteSebenernya, karena limbah pabrik.
ReplyDeleteJika karena anomali cuaca kenapa ikan ikan di kolam-kolam / danau lain kota Surabaya no what²?
Cuma pengalihan isu biar gak di tuntut.
Mungkin juga karena covid pengurus limbah nya lockdown sehingga limbah² pabrik terlalu banyak yang ke danau tersebut.
ReplyDeletePantes lwt situ bau nya bangkai... tk kira ada org mati bunuh diri tp jasad e sek ngambang disitu, lah kok ikan.... ambu e guys,
ReplyDeleteSama hal nya lmbh maspion... lek lwt aloha isuk2 ambune cairan kimiae... tp warga area maspion kuat i
ReplyDeleteMasya Allah..ih cek gampange anomali cuaca. Padahal hewan lebih bisa tahan cuaca apapun ketimbang manusia. Mereka lebih cepat beradtasi.
ReplyDeleteDari tempatnya bisa dipastikan karena Limba.
Anomali cuaca = "pembodohan publik"
ReplyDeleteKlo krn cuaca, ikan2 di tempat lain kok gak mati ya?
ReplyDeleteDanau kan dalem masa kena suhu dibawah 40° danau sgede gitu airnya panas , kalo di atas wajan mungkin bisa , itu namanya orang g takut siksa akhirat
ReplyDeleteBacritt,yg jelas karna limbah
ReplyDeleteAsuu pinter Cari alasan takut ketauan dipenjara dasar mafia
ReplyDeleteAlih alih mengelabui publik,alam yg dibuat alasan. Inggat krusakan dimuka bumi akibat ulah tangan manusia itu sendiri.jgn alam yg disalahkan
ReplyDeleteKemungkinan besar ada yg membuang limbah industri melebihi batas yg telah ditentukan...ini suatu tindakan kriminal kalau dilakukan dgn sengaja.
ReplyDeleteYa jelas limbah itu .
ReplyDeleteLimbah nya daiamankan.....alamnya yg di korbankan....enak aja ya Bu atanya gak.pake mikir....ikan yg jadi korban
ReplyDeleteup......maaf bukan memihak pabrik.....coba ambil sempel lgi....untuk hasil perbandingan.....bisa jadi itu memang terkontaminasi dri limbah pabrik sekitar...bisa juga ada tangan jahil yg sengaja memasukkan obat(potas) kedalam danau.........soalnya di mojokerto dulu jga terjadi hal yang sama...tepatnya di kolam segaran trowulan......
ReplyDeletePiro regane gae berita? Aku Kate gawe berita , tonggo ku Lanang mari babaran.
ReplyDeleteJangan jangan siasat oknum pabrik. Yg jengkel dg keberadaan pemancing... Bahkan di kabarkan oknum karyawannya sampai bolos kerja hanya untuk mancing... Maaf hanya praduga....
ReplyDeleteAlasan asal, ngger njeplak.
ReplyDeleteTeliti dulu baru berkomentar.