Hindari Perseteruan Dengan Pemprov Jatim,Walikota Risma Bangun Fasilitas Modern Untuk Penanganan COVID
Kabar Surabaya - Masuknya Kota Surabaya Ke Zona Merah Pekat atau Zona Hitam rupanya tidak menghalangi kinerja Pemkot Surabaya guna berusaha untuk terus memutus mata rantai penyebaran Virus COVID-19. Kenerja Pemkot Surabaya rupanya telah menarik perhatian dari banyak pihak, termasuk dari dua Institusi negara, yaitu Badan Intelejen Negara (BIN) dan BNPB Pusat. Kedua institusi negara tersebut turut membantu penanganan Virus COVID-19 di Kota Pahlawan ini.
BIN dan BNPB sudah semingguan ini hadir di Kota Surabaya dengan membawa mobil Lab PCR yang bisa digunakan untuk melakukan Rapid Test dan SWAB Test. Kemampuannya bisa mencapai 800-an sample per-hari dan hasilnya bisa diketahui dalam waktu yang singkat. Namun sayangnya keberadaan BIN dan BNPB ini tidak berlangsung lama, karena mereka juga harus berkeliling ke beberapa kota di Jawa Timur.
Tidak mau terlena dengan bantuan yang diberikan,Walikota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya bergerak untuk membuat fasilitas Laboratorium SWAB pertama di Kota Surabaya. Untuk saat ini laboratorium SWAB Surabaya ini masih meminjam gedung milik Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP). Sedangkan untuk peralatan PCR Kota surabaya mendapatkan bantuan sepenuhnya dari BIN.
Dalam kesempatan terpisah, Walikota Risma sangat percaya kalau laboratorium SWAB ini bisa berfungsi secara optimal. Hal ini karena orang nomor satu di Kota Surabaya ini sangat berharap agar kehidupan warga Kota Pahlawan ini bisa kembali normal seperti sedia kala.
M Fikser, selaku Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya memaparkan, bahwasanya, Laboratorium SWAB milik Pemkot Surabaya ini fasilitasnya sama dengan yang ada di dalam mobil PCR milik BIN/BNPB.
Nantinya setiap sample yang masuk akan membutuhkan 2 hingga 4 jam untuk mengatahui apakah pasien tersebut negatif atau positif COVID-19. Sedangkan untuk proses ekstrasinya hanya membutuhkan waktu tidak lebuh dari 45 menit saja.
Pemkot Surabaya juga telah menugaskan lima tenaga medis untuk bekerja di laboratorium yang berada di dalam gedung milik BBTKLPP tersebut. Kedepan, Pemkot Surabaya juga akan mengembangkan gedung sendiri yang diberi nama Laboratorium Kesehatan Daerah (Lakesda). jadi,setelah Lakesda tersebut jadi, lab SWAB ini juga akan di boyong ke fasilitas terbaru tersebut. (Yanuar Yudha)
Semoga lekas usai perang terbuka lawan corona.
ReplyDeleteBagus, jangan tergantung orang2 gabener yang hanya mementingkan pencitraan saja. Selamat Bu Wali.
ReplyDelete