Kabar Surabaya - Kondisi pandemi Virus COVID-19 yang berkepanjangan seperti saat ini ternyata cukup menimbulkan keresahan dimasyarakat. Apalagi mengingat kondisi Provinsi Jawa Timur yang terus berada di posisi teratas untuk penambahan jumlah pasien COVID-19. Meskipun beberapa daerah sudah kembali dinyatakan kembali ke Zona Kuning, namun pertumbuhan pasien positif Corona ini masih belum juga berhenti.
Lamanya pandemi Virus COVID-19 yang masih bercokol ditanah air ini rupanya menimbulkan resiko tersendiri bagi tenaga medis. Hal ini dikarenakan mereka adalah garda terdepan dalam penanganan Virus yang sangat meresahkan banyak orang ini. Jika tenaga medis ini diibaratkan sebagai prajurit, maka merekalah yang terdepan untuk berhadapan dengan musuh.
Dengan tingginya resiko yang dihadapi oleh tenaga medis ini, maka tidak mengherankan jika ada sebagian dari mereka yang telah gugur dalam melawan COVID-19. Jumlah mereka yang telah gugur dalam bertugas ini tidaklah main-main. Tercatat sudah puluhan tenaga medis meninggal akibat serangan dari Virus COVID-19 ini.
Dari 22 tenaga medis ini, jumlah dokter yang meninggal sebanyak 10 orang. Kemudian tenaga perawat sebanyak 10 orang juga dan tenaga bidan ada 2 orang. Selain yang meninggal dunia, rupanya masih ada 76 tenaga dokter yang hasil SWAB-nya positif. Demikian juga tenaga perawat yang telah terpapar oleh Virus COVID-19, jumlahnya lebih besar lagi, yaitu mencapai 106 orang. Sedangkan untuk tenaga bidan sudah ada 52 orang yang telah terjangkit Corona.
Dr dr Sutrisno meminta dengan sangat agar pemerintah bisa memberikan perhatian lebih kepada para tenaga medis tersebut. Fasilitas yang paling dibutuhkan oleh tenaga medis saat ini adalah screening secara rutin. Fasilitas ini nantinya akan mampu mendeteksi apakah tenaga medis tersebut terpapar oleh Virus COVID-19 atau tidak.
Hal tersebut sangatlah penting, mengingat tenaga medis ini sangat rawan untu tertular. Jika para tenaga medis ini sudah tertular, maka sangat rawan bagi pasien, pengunjung rumah sakit maupun bagi kelauarganya sendiri. Jika nantinya ada fasilitas screening, maka tenaga medis yang terpapar akan bisa diistirahatkan dulu sehingga tidak menularkan virus kepada orang lain.
Peran masyarakat dalam menyelamatkan tenaga medis ini juga sangatlah besar. Hanya dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah, masyarakat bisa berperan besar dalam menyelamatkan mereka. Hal sederhana seperti selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun dan tetap menjaga jarak ini akan bisa menyelamatkan diri sendiri, orang lain dan pastinya tenaga medis kita. (yyan)
No comments:
Post a Comment