Akhirnya Pemkot Surabaya Terpaksa Merumahkan Pegawainya yang Berdomisili Di Bangkalan Madura (WFH) - Kabar Surabaya

Terbaru

Friday, June 11, 2021

Akhirnya Pemkot Surabaya Terpaksa Merumahkan Pegawainya yang Berdomisili Di Bangkalan Madura (WFH)

Akhirnya Pemkot Surabaya Terpaksa Merumahkan Pegawainya yang Berdomisili Di Bangkalan Madura (WFH)


Kabar Surabaya - Meningginya kasus penularan Virus COVID-19 di Kabupaten Bangkalan - Madura rupanya membuat Kota Surabaya harus tetap waspada. Hal ini dikarenakan virus corona yang menyerang warga Bangkalan ini diduga merupakan varian virus baru yang sangat ganas. Kondisi ini dapat dilihat dari meledaknya jumlah warga yang telah terpapar oleh virus tersebut.


Merebaknya Virus COVID-19 di Kabupaten Bangkalan Madura ini terbilang cukup cepat dan ganas. Dalam waktu yang cukup singkat saja puluhan orang mendatangi rumah sakit Bangkalan dengan kondisi yang sangat berat. 


Saking banyaknya masyarakat yang datang, rumah sakit tersebut tidak mampu untuk menerima pasien. Alhasil ruangan Instalasi Gawat Darurat-nya langsung penuh dan akhirnya di lockdown untuk sementara waktu.

 

Keganasan Virus COVID-19 yang menginfeksi warga Bangkalan ini juga telah mengakibatkan puluhan tenaga medis terpapar juga. Bahkan sedikitnya tiga diantara mereka dinyatakan meninggal dunia karena positif COVID-19. Hal ini tentu sangat mengejutkan, sebab para tenaga medis tersebut sudah mendapatkan suntikan vaksin Corona.

 

Ada empat kecamatan diwilayah Kabupaten Bangkalan yang terpapar oleh Virus COVID-19 ini. Ke empat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Arosbaya, Kecamatan Klampis dan Kecamatan Geger. Dari keempat kecamatan tersebut, Kecamatan Arosbaya adalah kecamatan yang masyarakatnya paling banyak terpapar oleh Virus Corona.

 

Gawatnya serangan Virus COVID-19 juga membuat Kota Surabaya melakukan penanganan secara khusus. Salah satu yang telah dilakukan oleh pemerintah Kota Surabaya adalah melakukan penyekatan dipintu keluar dari Jembatan Suramadu. Jadi, semua pengendara yangberasal dari Pulau Madura akan dilkukan SWAB Test terlebih dahulu sebelum memasuki wilayah Kota Surabaya.

 

Sampai saat ini tindakan SWAB Test ini sudah dilakukan kepada 8000-an warga. Hasilnya, sudah ada 100 orang lebih yang dinyatakan positif COVID-19. Mereka yang positif ini langsung dilarikan ke  RSUD dr Soetomo, RS Universitas Airlangga, RS Haji Surabaya, RS PHC, RS Adi Husada Undaan, dan RSU Al Irsyad.

 

Selain penyekatan di Jembatan Suramadu, rencananya Pemkot Surabaya juga akan merumahkan pegawainya yang domisilinya berada di Kabupaten Bangkalan Madura. Hal ini perlu dilakukan, mengingat mereka bisa pulang - pergi Madura - Surabaya setiap harinya. Dengan demikian, mereka sangat rentan terhadap serangan Virus Corona yang merebak di Kabupaten Bangkalan tersebut.    


Meskipun dirumahkan, para pegawai tersebut tetap harus bekerja dari rumah (Work Foim Home). Hal ini patut dilakukan agar mereka tidak bolak-balik pulang-pergi Surabaya - Madura. Sesegera mungkin Pemkot Surabaya akan melakukan pendataan secara mendetail kepada seluruh pegawainya. Karena bisa jadi mereka ber-KTP Madura, namun sudah berdomisili di Kota Surabaya.

 

Hal ini seperti yang yang disampaikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) kota Surabaya, Mia Santi Dewi. “Kondisi Ini kan hanya sementara saja demi keamanan dan kesehatan bersama. Sebab kalau mereka harus riwa riwi kan mereka wajib di swab tiap hari, pergi pulang – pergi pulang. Himbauannya, Kita semua disuruh melakukan cek siapa saja staf/pegawai yang pulang-pergi Surabaya-Madura, kan ada juga yang tinggalnya di Bangkalan namun kerjanya di Surabaya. Hal seperti itu sebaiknya di WFH kan, “ujarnya.

 


Nantinya pegawai yang riwa-riwi ini akan dilakukan SWAB Test terlebih dahulu. kalau nantinya hasilnya negatif, mereka bisa langsung menjalani WFH di rumah. Namun jika hasilnya positif, merek akn langsung dibawa ke Asrama Haji guna menjalani karantina terlebih dahulu (yyan)  


Advernativ.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad