RSUD.dr.Soetomo Kembali Harus Kehilangan 3 Dokter Ahli, Apakah Karena COVID..? - Kabar Surabaya

Terbaru

Saturday, June 13, 2020

RSUD.dr.Soetomo Kembali Harus Kehilangan 3 Dokter Ahli, Apakah Karena COVID..?


Kabar Surabaya - Saat pandemi Virus COVID-19 ini masih terus melanda, Kota Surabaya tentunya masih membutuhkan banyak tenaga medis untuk menanganinya. Peran dokter, perawat dan tenaga medis lainnya benar-benar sangat vital guna memutus mata rantai penyebaran Virus Corona ini. Hal ini dikarenakan mereka adalah garda terdepan yang melakukan perjuangan untuk melawan Virus COVID-19 secara langsung.


Setelah kemarin ada dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), dr Miftah fawzy meninggal dunia akibat COVID-19. Dalam seminggu ini ternyata juga ada 3 dokter dar dr.Soetomo yang meninggal dunia juga. ke-3 dikter yang meninggal dunia ini juga berdinas di RS.dr.Soetomo Kota Surabaya. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) benar-benar kehilangan atas kepergian dari ke-4 dokternya tersebut.

Untuk ke-3 dokter yang meninggal setelah dr. Miftah Fawzy ini adalah para dokter senior dan juga merupakan dosen bagi para dokter muda di Kota Surabaya. Ke-3 dokter tersebut adalah  dr. Hantoro Ishardyanto, SpB(K)Onk, Dr Bendrong Moediarso SpF, SH, dan Dr Machfud, dep Parasitologi. 

dr.Hantoro Ishardyanto dikenal sebagai dokter spesialis bedah onkologi. Sedangkan Bendrong Moediarso dikenal sebagai dokter spesialis forensik. Ke-3 dokter ini adalah dokter yang sangat ahli dibidangnya. Mereka dikenal sebagai pribadi yang tangguh dan sangat supel kepada para juniornya. hal inilah yang membuat para juniornya merasa di ayomi saat diajar langsung oleh mereka.

Dr Pesta Parulian, selaku Kepala Humas dari RSUD Dr Soetomo Surabaya membenarkan kabar meninggalnya ke-3 dokter ahli dari RSUD.dr.Soetomo tersebut. Namun dr.Pesta mengungkapkan bahwa ke-3 dokter tersebut bukan meninggal oleh Virus COVID-19. Mereka murni meninggal dunia akibat penyakit kronis yang dideritanya. Hal ini juga telah dibuktikan dari hasil SWAB test terhadap ke-3 dokter tersebut yang hasilnya negatif.


dr.Pesta menjelaskan bahwa Dokter Bendrong meninggal dunia saat di rawat Puskesmas Dryorejo. Sedangkan dr Hantoro meninggal dunia karena riwayat gagal ginjal yang sudah lama dideritanya. Jika ada yang mengkaitkan ke-3 nya dengan COVOD-19, hal itu tidak benar.

"Ke-3 dokter tersebut meninggal dunia karena penyakit bawaan masing-masing. Jadi bukan karena disebabkan oleh COVID-19," jelas dr.Pesta.

Dalam kesempatan ini dr.Pasta juga berharap kepada rekan-rekan dokter lainnya untuk tetap semangat dan berdedikasi tinggi guna melawan Virus COVID-19 ini. dr.Padta juga sangat mengapresiasi semua tenaga medis yang hingga saat ini tetap bekerja dengan dedikasi yang tinggi demi Indonesia bebas dari Virus COVID-19. (yyan)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad