Jenazah Pasien Ditarik Paksa Ternyata Positif SWAB, Akhirnya Seluruh Keluarga Di Rapid Test - Kabar Surabaya

Terbaru

Wednesday, June 10, 2020

Jenazah Pasien Ditarik Paksa Ternyata Positif SWAB, Akhirnya Seluruh Keluarga Di Rapid Test


Kabar Surabaya - Saat ini sudah banyak beredar kabar dimasyarakat, jika Virus COVID-19 ini adalah sebuah konspirasi belaka. Banyak yang menyebutkan jika Corona ini hanyalah suatu konspirasi sekelompok tertentu untuk mengurangi jumlah populasi penduduk dunia. Ada pula yang mengatakan bahwa ini hanyalah konsnpirasi media, sehingga beritanya selalu dibuat heboh.


Sebagian ada pula yang mengatakan bahwa ini hanyalah konspirasi dari dunia kedokteran agar mendapatkan biaya untuk rumah sakit. Hal inilah yang menurut mereka, hampir semua semua pasien yang dibawa ke rumah sakit selalu di kategorokan sebagai pasien COVID-19. Sehingga tidak bisa di jenguk dan pemakamannya-pun dilakukan dengan protokol COVID-19.

Informasi ini tentunya sangat tidak mendasar dan sulit dibuktikan kebenarannya. Namun sudah banyak masyarakat yang sangat mempercayai hal tersebut. Bahkan sebagian masyarakat sudah tidak mau percaya lagi kepada informasi yang disampaikan oleh tenaga medis. 

Hal inilah yang belakangan ini terjadi di Kota Surabaya. Ketidakpercayaan terhadap tenaga medis inilah yang, membuat sebagian masyarakat harus mengambil paksa jenazah anggota keluarganya meninggal. Mereka tidak percaya kalau anggota keluarganya tersebut telah terpapar oleh COVID-19.

Kondisi membawa pulang paksa jenazah dari rumah sakit ini terjadi dikawasan Karang Tembok Kota Surabaya, tepatnya di RS.Paru. Kronologisnya, pada tanggal 1 Juni 2020 malam, RS Paru kedatangan pasien dengan kondisi sesak nafas berat.


Karena kondisi yang demikian, maka pihak RS.Paru langsung memasukkan pasien ke dalam Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Saat itu pihak Rumah sakit juga menghubungi Puskesmas dan mendapatkan informasi kalau pasien telah terpapar oleh COVID-19. pasien tersebut juga merupakan hasil tracing dari pihak Puskesmas setempat.

Selain dari kondisi dan info dari Puskesmas setempat, RS.Paru juga telah melakukan pemeriksaan darah lengkap, Rapid test dan Foto Toraxs Full Pnemonia. Hasilnya mengarah ke positif COVID-19. Namun hasil SWAB ini masih belum keluar.


Setelah mendapatkan perawatan intensif, pasien akhirnya meninggal dunia, pada tanggal 4 Mei 2020. Karena sudah masuk dalam kategori PDP, maka pihak RS.Paru berencana memakamkanya dengan cara protokol COVID-19. Lokasinya ada di kompleks Pemakaman Keputih Surabaya.

Hal inilah yang membuat pihak keluarga menolak. Mereka beranggapan jenazah wanita berusia 48 tahun ini bebas dari COVID-19. Sehingga dengan daya upayanya, beberapa orang dari anggota keluarga mengambil paksa jenazah salah satu anggota keluarganya. Pihak keluarga mendorong jenazah dengan menggunakan tempat tidur (bed) milik rumah sakit, seperti yang ada di dalam Vidio.


Saat itu pihak keluarga ingin memakamkan anggota keluarganya di pemakaman umum yang ada di kawasan Pegirian Surabaya. Kejadian pemulangan paksa ini terjadi pada Hari Kamis ( 4/05/2020 ).

Akhirnya, setelah pihak Kelurahan setempat melakukan pendekatan dan mediasi, pihak keluarga bersedia untuk memakamkan anggota keluarganya yang meninggal tersebut dengan protokol COVID-19.

Setelah hasil SWAB TEST dari pasien yang meninggal ini keluar, ternyata hasilnya positif COVID. Dari hasil tersebut, akhirnya semua keluarga pasien dilakukan Rapid Test. Dan hasilnya menunjukkan kalau mereka non reaktif, namun mereka tetap harus menjalani isolasi mandiri untuk 14 hari kedepan. (yyan)   

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad