Saat Anak Walikota Risma Yang Indigo Bantu Usir Hantu Balaikota Surabaya - Kabar Surabaya

Terbaru

Thursday, February 27, 2020

Saat Anak Walikota Risma Yang Indigo Bantu Usir Hantu Balaikota Surabaya

Saat Anak Walikota Risma Yang Indigo Bantu Usir Hantu Balaikota Surabaya

Kabar Surabaya - Balai Kota Surabaya adalah gedung peninggalan Belanda yang saat ini kondisinya masih terawat dengan baik. Gedung yang dibangun pada tahun 1923 ini sebenarnya hanyalah bagian belakang dari desain yang sesungguhnya. Karena kekurangan dana, maka hanya bagian belakanglah yang dibangun terlebih dahulu, hingga akhirnya Indonesia merdeka. 


Sebagaimana layaknya bangunan pada jaman Belanda, gedung yang panjangnya mencapai 102 meter ini terlihat kokoh. Hingga saat ini Pemerintah Kota Surabaya masih tetap merawatnya dengan baik. Kalaupun ada penggantian, hanya pada bagian atap yang dulunya berupa sirap, lalu diganti dengan genting.

Sebagaimana layaknya bangunan lawas, apalagi bangunan sejak jaman Belanda. Nuansa-nuansa horor dan mistis selalu muncul pada saat-saat tertentu. Hal inilah yang dialami oleh Wali kota Surabaya Tri Rismaharini, ketika beliau mulai berkantor di Balai Kota Surabaya. Terutama saat awal-awal orang nomor satu di Surabaya ini menjabat sebagai Wali kota. Tepatnya sekitar tahun 2010 silam.


Wali kota Risma saat itu menceritakan dirinya yang selalu di "ganggu" oleh penunggu (hantu) Balai Kota saat bekerja didalam ruangan kerjanya. hantu ini kerap mengganggu sesaat setelah adzan magrib tiba. "Aku mesti nengeri, mesti sekitar jam enem-man mesti mulai teko" cerita Wali kota Risma (Saya selalu ingat, kalau sudah sekitar jam 6, selalu datang). 

Gangguan dari hantu Balaikota Surabaya itu berupa suara ketukan pada jendela dan juga pintu di ruangan tempatnya bekerja. Ketika suara ketukan pertama kali mengganggunya, Wali kota Risma langsung saja membuka jendela ruangan tempatnya bekerja untuk mencari asal suara tersebut. Tetapi saat jendela itu di buka tidak ada siapapun di baliknya. 


Dari jendela, suara ketukan itu berpindah ke pintu ruangan. Dengan segera beliau bergegas untuk membukakan pintu. Tetapi hasilnya sama saja, tidak ada seorangpun dibalik pintu tersebut. Karena penasaran akhirnya beliau menemui staf-nya yang berjarak beberapa meter dari ruang kerjanya. 

Ketika Wali kota Risma menanyakan siapa yang mengetuk ruang kerjanya, para staff tersebut juga kebingungan. Pasalnya dari tadi tidak ada tamu atau orang yang datang untuk menemui Wali kota Risma. 


Gangguan demi gangguan ini rupanya membuat nyali Wali kota Risma sedikit ciut. Suara ketukan misterius tersebut membuatnya selalu pulang lebih cepat daripada biasanya. Akibatnya, sebelum Adzan Maghrib berkumandang,  Wali kota Risma harus sudah keluar dari gedung Balaikota Surabaya tersebut. 

Hal ini tentu saja diluar kebiasaannya selama ini, karena biasanya Wali kota Risma selalu pulang larut malam. Bahkan, menurut cerita sang suami (Djoko Saptoadji), saat masih berada di Binaprogram pada tahun 1995 (sebelum menjadi Wali kota) saja beliau selalu pulang pada pukul satu hingga pukul dua dinihari. 


Kondisi mengenai aktifitas supranatural yang sering menggangggunya ini juga diceritakan Wali kota Risma kepada anak keduanya yang mempunyai bakat Indigo. Anak bungsu Wali kota Risma ini lantas melarang ibunya takut kepada hantu di Balai kota tersebut. "Ibu kudu kendhel...tatagno ae bu, ojok wedi, engko malah di jaraq," tutur sang anak yang bernama Tantri Gunarni Saptoadji . (Ibu harus berani, kuatkan tekad, kalau takut, nanti malah sering di ganggu).

Berbekal nasehat dari anak bungsunya, Wali kota Risma lantas memantapkan tekad untuk menghadapi para hantu pengganggunya. Dan seperti biasanya, sesaat setelah adzan maghrib berkumandang, suara ketukan misterius tersebut datang kembali. 


Namun, kali ini tekad Wali kota Risma sudah bulat untuk menghadapi para pengganggunya. Dengan memegang surat pengangkatan dirinya sebagai Wali kota Surabaya, beliau langsung berteriak di dari dalam ruangannya. "Kalian jangan ganggu saya lagi, saya berhak berada di sini, saya punya SK sebagai Wali kota Surabaya...!!!," teriaknya lantang sambil mengacungkan surat SK Walikota..

Saking lantangnya beliau berteriak, suaranya sampai menggema di gedung Balaikota tersebut. Hal ini rupanya menarik perhatian para staffnya untuk mendekat ke ruangan beliau. karena para staff takut terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap diri Walikota Surabaya tersebut.


Para staff ini kemudian mengetuk pintu ruangan wali kota Risma. Ketika pintu tersebut dibuka terlihat orang nomor satu di Kota Surabaya ini dalam keadaan seperti biasa dan tetap bekerja.   

Setelah Wali kota Risma berteriak, suara ketukan tersebut pelan-pelan mulai menghilang dan tidak pernah terdengar lagi hingga saat ini (Yanuar Yudha)

1 comment:

  1. adeku malah tiap jam 10 malam di dengerin bunyi cewwek ketawa cekikikan sampe adeku keplayon .

    ReplyDelete

Post Bottom Ad