Pemkot Surabaya Lakukan Ini Terhadap Nenek yang Tinggal Disekitar Tumpukan Sampah
Kabar Surabaya - Kondisi Kota Surabaya saat ini bisa dibilang sudah sangat maju. Penataan kota yang ciamik, dengan beragam infrastruktur modern membuat Kota Pahlawan ini menjadi sejajar dengan kota-kota maju lainnya di luar negeri. Selain pembangunan infrastruktur yang merata, Pemerintah Kota Surabaya juga tidak lupa untuk memperhatikan kebutuhan warganya.
Pemkot Surabaya selalu berharap agar warganya tidak ada yang terlantar. Oleh karena itu Pemkot selalu menyediakan beberapa fasilitas bagi warganya. Seperti pemberian makanan bagi lansia setiap hari, ataupun Panti Wreda bagi lansia yang sudah tidak memiliki sanak saudara lagi.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam suatu kesempatan juga menegaskan agar Lurah dan Camat senantiasa memantau warganya agar tidak ada yang menjadi warga terlantar. Perintah inilah yang kemudian membuat semua aparat dan relawan yang ada selalu siap siaga jika ada warga yang membutuhkan.
Hal ini seperti yang terjadi saat warga menemukan adanya seorang nenek berusia 71 tahun yang tidak memiliki rumah dan harus tinggal dibekas rumah dokter diantara tumpukan sampah. Hal ini tentunya sangat membahayakan kesehatan dari seorang nenek yang diketahui tidak memiliki sanak saudara lagi. Lokasi dari nenek tersebut berada di Jalan Girilaya Kelurahan Banyu Urip, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya.
Jalan masuk ke kediaman nenek Yatimah ini berupa lorong sempit yang hanya bisa dilalui satu orang saja. Apabila hari berganti malam maka suasana lorong ini menjadi gelap gulita. Belum lagi bau dari tumpukan sampah yang sangat menyengat. Di tambah lagi banyak serangga dan hewan-hewan kecil di sekitarnya. Kondisi inilah yang menyebabkan keberadaan dari nenek Yatimah luput dari perhatian warga sekitar.
Setelah dilakukan pendataan, nenek Yatimah langsung dipersilahkan untuk mandi, lalu diperiksa kesehatannya. Dalam pemeriksaan ini diketahui kalau nenek Yatimah memiliki penyakit kolesterol dan asam urat yang sangat tinggi. Hal inilah yang mengakibatkan beliau merasa sakit pada kakinya dan sulit untuk berdiri.
Sebelumnya nenek Yatimah juga telah diswab dan saat ini masih dikarantina hingga hasil SWAB keluar. Setelah itu petugas akan melakukan pencarian keluarga dari nenek Yatimah. Namun apabila memang tidak ada keluarganya, maka sang nanak akan tetap dirawat di Panti Wreda sampai akhir hayatnya.
Menurut pengakuan petugas, nenek Yatimah termasuk aktif, hampir semua kegiatan dilakukannya sendiri, pribadinya yang menurut, sehingga mudah bergaul. Ingatannya juga tidak terlalu pikun. (yyan)
*gambar hanya ilustrasi
No comments:
Post a Comment