Rumah Sakit Rujukan Di Surabaya Penuh, Akhirnya Suami Istri Asal Madura Meninggal Dunia
Kabar Surabaya - Saat ini Indonesia sedang mewaspadai adanya gelombang kedua dari Virus COVID-19. Beberapa bulan yang lalu serangan virus yang berasal dari negara China ini memang sudah mereda. Bahkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur sendiri sudah tidak ada lagi yang masuk dalam Zona Merah. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota juga telah berani untuk menjadwalkan sekolah guna melakukan pembelajaran secara tatap muka pada Bulan Desember 2020 atau Janiari 2021 mendatang.
Namun, sepertinya saat ini pemerintah sudah mulai ekstra waspada lagi. Karena, berdasarkan data yang diperoleh dari seluruh Indonesia, bahwa jumlah masyarakat yang terpapar oleh Virus Corona ini mulai kembali meninggi. Meningginya jumlah masyarakat yang terpapar oleh Virus COVID-19 ini mulai terlihat setelah masa liburan panjang (long Weekend) pada akhir Bulan Oktober 2020 yang lalu. Di Provinsi Jawa Timur sendiri saat ini ada 4 daerah yang kembali masuk kedalam Zona Merah, yaitu Kediri, Batu, Jember dan Lumajang.
Meningginya jumlah kasus masyarakat yang terkonfirmasi positif ini tentu saja membuat resiko tersendiri. Salah satunya adalah tingkat ketersediaan ruang perawatan di semua rumah sakit rujukan COVID-19. Seperti halnya di Kota Surabaya sendiri yang sudah tidak mampu lagi untuk menerima rujukan dari daerah lainnya. Hal ini tentu saja harus diwaspadai oleh semua pihak. Kepatuhan terhadap protokol kesehatan juga harus digalakkan kembali.
Salah satu yang menjadi korban dari penuhnya rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Surabaya ini adalah seorang dokter yang bertugas di Pulau Madura. Dokter yang bernama lengkap Dr. Sardjono Utomo ini dinyatakan meninggal dunia akibat COVID-19 pada pukul O1.54 WIB. Sebelumnya beliau sempat dirawat selama sepekan di rumah pribadi sebelum akhirnya di rujuk ke RS Moh Noer Pamekasan, pada hari Selasa (1/12/2020) sore.
Namun hal ini urung dilakukan, karena di Kota Surabaya sendiri semua rumah sakit rujukan COVID-19 ternyata telah penuh. Karena kondisinya yang semakin memburuk, akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (02/12/2020) dini hari kemarin. Dr Sardjono sendiri merupakan dokter pertama yang meninggal dunia akibat Virus Corona di Pamekasan.
No comments:
Post a Comment