Kabar Surabaya - Lift adalah alat bantu manusia yang paling praktis. Dengan alat ini, manusia bisa naik ke lantai berapapun dengan mudah. Selain itu alat ini juga bisa digunakan untuk mengangkat barang yang berat ke lantai atas dengan mudah juga. Namun perlu diingat, bahwa setiap lift mempunyai kapasitasnya masing-masing. Kapasitas tersebut diukur dari beban yang mampu dibawanya naik dan turun setiap beroperasi. Aturan kapasitas lift ini wajib patuhi oleh semua orang untuk menghindari bahaya yang akan terjadi.
Bahaya yang mengintai saat lift kelebihan kapasitas adalah lift tersebut bisa jatuh kebawah dengan cepat. Hal ini seperti yang terjadi dj sebuah bangunan showroom Jalan Kartini no.36 Kota Surabaya. Saat itu lift yang dipakai oleh pera pekerja ini mengalami patah as, dan langsung terjatuh ke bawah dari ketinggian sekitar 20 meter. Sebanyak 6 orang pekerja mengalami luka serius akibat peristiwa tersebut.
Kronologis lengkap dari peristiwa jatuhnya lift ini diceritakan Wawan, salah satu pekerja gedung showroom yang masih dalam tahap pembangunan ini. Saat itu dirinya dan 15 rekannya sedang menyelesaikan pemasangan batu bata dilantai 4 showroom tersebut. Ketika waktu menunjukkan pukul 16.30wib, semua pekerja bersiap untuk turun ke lantai satu dan pulang.
Beberapa pekerja ada yang turun menggunakan tangga dan sebagian lagi antri untuk menggunakan lift, termasuk juga Wawan. Pada giliran pertama, lift mengangkut tiga orang terlebih dahulu dan lancar. Saat giliran kedua, ternyata ada enam pekerja yang masuk lift secara bersamaan.
Dari atas lantai empat, Wawan saat itu mendengan teriakan temannya dan beberapa detik kemudia melihat mereka bergelimpangan dibawah dengan luka patah kaki dan luka pada kepala. Namun tidak ada korban jiwa dalam kecelakann kali ini. Ke-enam korban tersebut adalah Ariyanto (32), warga Jalan Jetis Kulon; NN (17), Nurtaim (21), warga Dusun Gowah, Bendonglateng, Kenduruan, Tuban; warga Grogol Gang III; Jupri (30), dan Rosyid (20), warga Jember; serta Agus Riyanto (46).
Saat ini kasus jatuhnya lift berukuran 2.5 meter x 1 meter ini masih diselidiki oleh pihak Kepolisian. Tim Inafis dan Tim Forensik masih berupaya untuk mengumpulkan data yang akan digunakan untuk proses penyelidikan selanjutnya. (yyan)
No comments:
Post a Comment