Ternyata Harga Tanaman Hias Segini..?, Pantes Mau Di Tukar Dengan Mobil
Kabar Surabaya - Pada masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, masyarakat banyak menghabiskan waktu di rumah saja. Hal inilah yang kemudian memicu timbulnya banyak hoby baru yang cukup unik dan menarik. Beberapa hoby unik tersebut adalah memelihara ikan cupang dan membudidayakan tanaman hias. Kedua hoby tersebut sebetulnya adalah hoby lama yang seakan bersemi kembali saat pandemi Virus Corona melanda.
Meskipun merupakan hoby yang terbilang sudah cukup lama, namun tidak bisa dianggap remeh. Jika dilihat dari harganya saja, bakal membuat geleng-geleng kepala. Seperti halnya ikan cupang ada yang mencapai harga puluhan juta rupiah. Padahal bila dilihat dari ukurannya ikan ini berukuran sangat kecil. Hal yang sama juga bisa ditemui pada hoby tanaman hias, harganya sudah di luar biasa. Seperti halnya tanaman bernama "Janda Bolong" yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Baru-baru ini viral vidio yang menayangkan adanya barter atau tukar-menukar antara tanaman hias dengan sebuah mobil Toyota Avanza. Vidio ini diupload oleh akun Instagram @medsoskediri pada hari Jum'at (13/10/2020) lalu. Dalam vidio tersebut terlihat empat orang, yang dua diantaranya berjabat tangan dengan mengucapkan kalimat
"Deal satu unit Avanza di tukar dengan Philo dan Caladium,"
Banyak diantara netizen yang mengira bahwa vidio ini hanyalah setingan atau guyonan belaka. Karena tidak mungkin mobil Avanza bekas yang harganya masih dikisaran 80 juta rupiah mau ditukar dengan empat jenis tanaman.
Iqbal sendiri menegaskan bahwa harga tanaman yang dia tukar dengan mobil miliknya tersebut memang sepadan. Mengenai tukar-menukar tanaman dengan mobil ini juga pernah Iqbal lakukan dengan costumernya beberapa kali. Sedangkan tanaman yang ditukarnya pada vidio tersebut ada 3 jenis, yaitu philodendron florida beauty, strawberry shake variegata, dan caramel marble variegata.
"Tanaman yang saya tukar tersebut, mengikuti demam tanaman hias dunia. Bunga yang saya tukar tersebut juga mengikuti demam dunia. Sayangnya saat ini masih banyak eksportir tanaman hias yang langsung menjualnya keluar negeri tanpa mengetahui bagaimana cara prduksinya," terang Iqbal. (yyan)
No comments:
Post a Comment