Kecewa Dan Marah..!!!, Emak-Emak Berdemo Di Depan Balai Kota
Kabar Surabaya - Pemilihan Walikota (Pilwali) Kota Surabaya akan dihelat tanggal pada 9 Desember 2020 mendatang, Kota Surabaya sendiri memiliki dua calon yang sudah siap untuk merebut suara warga Kota Surabaya. Kedua calon tersebut adalah Eri Cahyadi - Armuji dan Machfud Arifin - Mujiaman. Saat ini kedua calon ini sedang gencar-gencarnya melakukan kampanye untuk memaparkan visi dan misinya kepada masyarakat.
Mendekati hari pencoblosan, rupanya suhu politik di Kota Surabaya ini langsung naik tinggi. Bahkan pada minggu ini bisa dikatakan sudah dalam level tertinggi. Hal ini dipicu oleh beredarnya vidio pendek berdurasi 19 detik yang menyebar luas melalui media sosial dan Whatsapp grup. Vidio ini menampilkan beberapa orang dari pendukung Machfud Arifin - Mujiaman yang sedang melakukan yel-yel.
Sayangnya yel-yel yang dilakukan ini bersifat provokatif dan menyindir Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sebenarnya tidak ikut langsung dalam pemilihan Walikota pada tahun ini. Yal-yel yang berlirik "Hancurkan Risma" langsung menyebar luas ke masyarakat. Hingga saat ini, Wali Kota Risma masih belum berkomentar sedikitpun mengenai unggahan vidio tersebut.
Meskipun belum ada komentar dari Balai Kota, namun sebagian warga Kota Surabaya rupanya sangat kecewa dengan unggahan vidio tersebut. Di media sosial saat ini juga banyak bermunculan tagar bertuliskan #BelaRisma, #BelaBuRisma.
Beragam tulisan pada poster yang mereka bawa adalah : “Dasar preman prematur. Sopo sing arep koen ancurno???, “Bu Risma simbol keberhasilan Suroboyo”. Emak-emak Suroboyo??? Ikiloh musuhmu!!! Emak-emak Suroboyo,”.
“Kita sebagai warga Kota Surabaya, dengan ketulusan hati sangat menikmati buah karya pembangunannya. Ya Bu Risma! Sosok Perempuan tangguh itulah yang membangun Surabaya tidak hanya sekadar badannya. Namun jiwa Surabaya dibangun pula dengan hatinya,” imbuh Anjani.
Anjani berharap agar mereka bisa berhenti untuk menghujat dan menghina Wali Kota Risma. Saat ini tidak zamannya lagi yang namanya Premanisme. Oleh karena itu, dirinya berharap agar mereka berhenti untuk menghujat dan menghina Wali Kota Risma. Karena, hal itu sama saja dengan mere menghujat Ibu mereka sendiri. (yyan)
No comments:
Post a Comment