Kisah Keluarga Spesialis Copet Tugu Pahlawan yang Akhirnya Apes Karena Lakukan Hal Ini
Kabar Surabaya - Komplek Tugu Pahlawan merupakan salah satu ikon yang paling berejarah dari Kota Surabaya. Di dalamnya, selain terdpat Tugu Pahlawan itu sendiri, juga terdapat Museum dan benda-benda bersejarah lainnya. Lokasi ini sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat, terutama pada hari Minggu pagi. Namun, bukan pada area dalam. Melainkan di area luar komplek Tugu Pahlawan, tepatnya di sekeliling jalan raya yang melingkari Tugu Pahlawan ini.
Pada hari Minggu pagi, tepian jalan raya di sekeliling Tugu Pahlawan ini memang telah menjelma menjadi pasar kaget. Di kawasan tersebut ada ratusan pedagang barang-barang sandang, aksesoris dan perlengkapan lainnya yang membuka lapak di tepian jalan raya. Saking banyaknya pedangang, saat pagi hari, jalanan yang seharusnya empt lajur tersebut menjadi menyempit dan hanya menyiakan dua lajur saja.
Apalagi ditambah dengan kehadiran masyarakat yang ingin membeli barang atau sekedar berjalan-jalan saja. Karena jarak antar lapak yang sempit, maka jubelan atau desak-desakan antar pengunjung kerap terjadi.
Namun, rupanya kondisi tersebut dilihat oleh sebagian orang sebagai suatu kesempatan untuk berbuat jahat. Maka tidak heran apabila dikawsasan tersebut rawam aksi kejahatan seperti COPET. Aksi pencopetan ini memang kerap terjadi dikawasan Tugu Pahlawan dan sudah mencari rahasia umum diantara masyarakat.
Pada hari Minggu tersebut, kawanan ini mengincar Handphone milik Ervi Ananda Ayu Rahmadani yang sedang asik berbelanja di kawasan Tugu Pahlawan. Saat asik memilih barang incarannya, tiba-tiba dirinya merasa ada tangan asing yang sedang merogoh saku bajunya.
Petugas lalu menguntitnya hingga melakukan penangkapan di Jalan Bibis, pada pukul 09.00wib. Saat diinterogasi rupanya HP milik korban sudah berpindah tangan ke orang lain. Melihat fakta tersebut, petugas lalu melakukan penyelidikan lebih mendalam dan mendapati fakta yang mengejutkan.
Rupanya, pencopet yang tertangkap ini adalah anggota dari Keluarga yang semuanya berprofesi sebagai COPET. Pelaku yang tertangkap ini bernama Sri Wardhani (41) yang memang memiliki peran sebagai penguntit dan peng-eksekusi korban. Dari pelaku ini akhirnya pihak Kepolisian berhasil mengembangkan kasus dan menangkap anggot keluarga lainnya.
Anggota keluarga lain yang berhasil ditangkap adalah Rio Didik Agus (50), Ary Yuana (47) dan Oki Ramadhan Tiko (27). Mereka merupakan warga Jalan Darmo Permai Utara, Surabaya. Sementara satu tersangka lain yaitu Sri Wardhani (41), warga Jalan Oro-oro, Tambaksari, Surabaya.
Peran mereka juga berbeda-beda, Ary Yuana dan Sri Wardhani berperan sebagai penarik perhatian korban dan ekekutor dilapangan. Sedangkan Oki Ramadhan Tiko memiliki peran sebagai penadah. Selain dikawasan Tugu Pahlawan, mereka juga kerap beraksi di Jembatan Merah Plaza dan Pasar Turi. (yyan)
No comments:
Post a Comment