Awass !!!, BPBD Prediksi Delapan Daerah Jatim Ini Beresiko Tinggi Tersapu Tsunami Setinggi 29 Meter
Kabar Surabaya - Pandemi Virus Covid-19 di Indonesia ini masih belum tuntas untuk diselesaikan. Namun saat ini Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sedang menghadapi ancaman berupa bencana alam yang cukup besr dan mengerikan. Bencana yang dipicu oleh gempa dengan kekuatan cukup besar ini akan memicu bencana susulan berupa gelombang Tsunami dengan ketinggian puluhan meter.
Hal ini seperti yang diungkap oleh Heri Andreas, selaku Kepala Laboratorium Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB). Beliau meminta agar masyarakat mewaspadai adanya potensi bencana gempa bumi yang dikenal dengan nama Megathrust selatan Jawa.
Menurut Heri, aktifitas gempa adalah aktifitas yang berulang. Pada saat ini kondisi disekitar Pulau Jawa sedang berada di ujung siklus perulangan gempa tersebut. Akibatnya bencana ini akan bisa terjadi kapan saja. Berdasarkan data yang diambil dari Global Navigation Satellite System (GNSS), telah muncul adanya akumulasi energi pada bagian Megathrust Selat Sunda hingga Pelabuhan Ratu dan selatan Parangtritis sampai selatan Pantai Jawa Timur.
Yanuar Rachmadi, selaku Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dengan jelas memaparkan bahwa ada delapan Kabupaten yang rawan terhantam gelombang tsunami dengan risiko tinggi. Ke delapan Kabupaten yang memiliki resiko tinggi tersebut adalah Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan Pacitan.
Lebih lanjut, Yanuar mengemukakan kalau Gelombang Tsunami pertama tersebut akan sampai ke daratan hanya dalam waktu 25 sampai 29 menit saja, sejak gempa pertama terjadi. Sedangkan jangkauan airnya bisa mencapai sepanjang 800 Meter hingga 1 Kilometer, tergantung pada ketinggian daerahnya.
Saat ini BPBD Jatim masih terus berupaya untuk melakukan sosialisasi kepada massyarakat yang diperkirakan terdampak dari bencana Gempa Bumi Megathurst ini. Kegiatan simulasi bencana juga telah kerap dilakukan, Hal ini agar tidak terjadi korban jiwa akibat bencana alam ini. (yyan)
No comments:
Post a Comment