Oknum Dishub Diduga Lakukan Pungli Dan Bangun Lapak PKL Liar Di Kawasan Ampel - Kabar Surabaya

Terbaru

Friday, October 14, 2022

Oknum Dishub Diduga Lakukan Pungli Dan Bangun Lapak PKL Liar Di Kawasan Ampel

Oknum Dishub Diduga Lakukan Pungli Dan Bangun Lapak PKL Liar Di Kawasan Ampel


Kabar Surabaya - Kawasan Ampel adalah kawasan wisata yang sampai saat ini masih ramai dikunjungi oleh masyarakat. Pusat wisata yang ada dikawasan Ampel ini adalah Masjid Ampel dan makam dari Sunan Ampel beserta keluarga dan kerabatnya. Kawasan ini juga teraasuk menjadi salah satu jujukan warga muslim dari seluruh Indonesia untuk melakukan Wisata rReligi Ziarah Wali Songo. Tidak heran apabila tiap hari sabtu dan Minggu banyak sekali Bus Pariwisata dari luar kota yang singgah di Kawasan Ampel.



Kedepannya Pemerintah Kota Surabaya akan menata Kawasan Wisata Religi Ampel menjadi lebih modern dengan tujuan membuat pengunjung merasa nyaman. Namun sayangnya, saat akan mulai direnovasi ulang, berhembus kabar jika dikawasan tersebut terjadi aksi pungli dan pembangunan lapak PKL liar. Parahnya, yang melakukan aksi-aksi tersebut diduga adalah oknum petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya sendiri.

 

Hal tersebut kemudian membuat Wakil Wali Kota Surabaya turun langsung dan melakukan sidak di kawasan Wisata Religi Ampel. Kedatangan Wawali Armuji ini langsung disambut oleh para PKL yang berada di sekitaran lokasi parkir milik Pemkot Surabaya. Salah satu perwakilan PKL tersebut mengadukan bahwa sejak Bulan September lalu, terjadi kenaikan harga retribusi secara tiba-tiba tanpa ada sosialisasi terlebih dahulu.  


Kenaikan terhadap retibusi ini sejatinya memang mengikuti aturan yang telah ditetapkan sebagai imbas dari berpindahnya Pengelolaan terminal Kawasan Wisata Religi (KWR) Sunan Ampel yang awalnya berada di bawah pengawasan Kementerian Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata ke Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya. Sehingga retribusi tersebut mengikuti Perwali yang tetal ditetapkan.


Sedangkan untuk pembangunan lapak PKL yang baru, Jafar selaku pegawai Dishub Kota Surabaya mengakui kalau semuanya atas inisiatifnya guna menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya. Namun alasan tersebut tidak bisa diterima oleh Wawali Armiji, karena semuanya dibangun tanpa perencanaan dari Pemkot Surabaya. Bahkan Jafar mengaku kalau Kepala Dishub juga tidak mengetahui adanya pembangunan lapak PKL liar tersebut.



Dengan tegas Wawali Armuji memerintahkan pembongkaran lapak PKL yang terbuat dari kayu dan papan triplek tersebut. Karena memang pembangunannya tidak melalui perencanaan yang baik. Bahkan, lahan yang digunakan adalah taman yang seharusnya tidak boleh dipakai sebagai bangunan. Saking banyaknya pembangunan lapak PKL ini, sampai dibangun dan ditempelkan pada dinding Musholla.

 

Untuk masalah pungli, Wawali Armuji menyoroti kenaikan biaya masuk ke WC Umum yang seharusnya Rp 2000 menjadi Rp 4000 tanpa ada dasar yang jelas. Selain itu ditengarai juga terjadi pungli terhadap para pedagang asongan keliling. karena mereka yang berjualan di sekitar kawasan Wisata Religi Ampel harus menyetorkan uang sebesar Rp 15.000/hari kepada pegawa Dishub. (yyan(

Sumber : youtube Armuji 


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad