Update Terakhir Korban Kanjuruhan Jadi 448 Orang, Potensi Chaos Sudah Tampak Sejak 2 Minggu Sebelumnya
Kabar Surabaya - Pada tahun ini prestasi sepak bola Indonesia sudah mulai membaik peringkatnya. Apalagi pada pertandingan event FIFA melawan Timnas dari negara Curacao kemarin, Timnas Indonesia mampu memenanginya. Namun sayangnya, hal tersebut menjadi sedikit tersisihkan karena peristiwa kelam yang terjadi pada hari Sabtu (01/10/2022) malam lalu. Dimana, ratusan suporter sepak bola harus meregang nyawa seusai pertandingan antara Arema Malang dan Persebaya Surabaya digelar.
Update terakhir jumlah korban dari Tragedi Kanjuruhan - Malang saat ini mencapai 448 orang. Jumlah tersebut terdiri dari korban meninggal dunia sebanyak 131 orang, luka berat 21 orang dan sisanya luka ringan sebanyak 203 orang. Jumlah tersebut telah di verifikasi dengan benar dan resmi. Jika sebelumnya ada yang menyatakan bahwa korban meninggal sampai 170-an orang. Hal tersebut dikarenakan terjadi pencatatan ganda.
Para korban ini tidak hanya pria dewasa, namun juga ada wanita bahkan juga anak-anak. Kondisi tersebut tentu saja sangat disesalkan oleh semua pihak. Sangat diperlukan lagi banyak koordinasi yang rapi dan baik antara Panitia Pelaksana (Panpel). Petugas Keamanan dan para Pimpinan Suporter di lapangan (Capo). Berikut beberapa fakta yang terjadi sebelum kejadian hingga malam kelabu tragedi Kanjuruhan tersebut.
Dua minggu sebelum kejadian tragis tersebut terjadi, sebenarnya pihak Kepolisian sudah berupaya untuk melakukan mitigasi kemungkinan terjadinya kerusuhan. Hal ini dikarenakan tingginya animo suporter Arema Malang untuk menonton pertandingan. Permintaan tersebut agar pertandingan digelar pada sore hari pada pukul 15.30WIB dan jumlah penonton dibatasi maksimal 38.054 yaitu tiket VVIP 602 lembar, VIP 2.804 lembar, Ekonomi 19.720 lembar dan tiket berdiri 14.928 lembar.
Namun permintaan tersebut di tolak oleh Panpel yang akhirnya menjual sebanyak 42.000 tiket. Sedangkan kapasitas penonton di Stadion Kanjuruhan-Malang berjumlah 42.449 orang (data wikipedia). Sedangkan untuk perubahan waktu juga ditolak oleh PT.LIB, sehingga pertandingan tetap digelar sesuai jadwal yang ada.
Berdasarkan keterangan dari Sanjoko, Aremania Bantur menuturkan, bahwa awalnya ada dua orang suporter Aremania yang ingin masuk kedalam lapangan guna berfoto dengan pemain. Mereka meminta kepada petugas agar dibukakan pintu pagar. Saat itu Sanjoko sudah mencoba untuk melarangnya, mengingat suasana masih tidak kondusif, karena banyak suporter yang melakukan pelemparan. Takutnya akan memicu suporter lainnya untuk masuk kelapangan juga.
Apa yang dikhawatirkan Sanjoko rupanya terjadi, entah bagaimana tanggapan pemain. Saat itu pemain Arema malah berlari menghindar. Hal tersebut akhirnya memancing para Aremania lainnya untuk turut juga masuk kedalam lapangan. Hingga petugas keamanan yang kewalahan akhirnya menembakkan gas airmata.
3. Gate Masih Tertutup
4. Puluhan Kendaraan Rusak
pada kejadian tersebut ada 13 unit kendaraan yang rusak parah. 10 unit di antaranya adalah mobil dinas polisi dan tiga unit lainnya merupakan mobil pribadi. Mobil dinas Polri, ini terdiri dari mobil Brimob, K-9, maupun mobil patroli. (yyan)
No comments:
Post a Comment