Kota Hijau dan Pariwisata Kreatif, Apakah akan menjadi Evolusi Urban Pariwisata Berkelanjutan di Surabaya? - Kabar Surabaya

Terbaru

Friday, June 3, 2022

Kota Hijau dan Pariwisata Kreatif, Apakah akan menjadi Evolusi Urban Pariwisata Berkelanjutan di Surabaya?

Kota Hijau dan Pariwisata Kreatif, Apakah akan menjadi Evolusi Urban Pariwisata Berkelanjutan di Surabaya?

 
 
Opini Publik - Menginjak tahun kedua kepemimpinan Eri Cahyadi, Surabaya semakin condong kearah profil kota wisata, hal ini terlihat pada pembukaan beberapa tempat di Surabaya untuk ditetapkan menjadi tempat pariwisata, pada bulan November 2021 dalam event “Romansa di Jalan Tunjungan” kawasan ini dibuka jalan wisata seni dan budaya heritage. Pembukaan Jalan Tunjungan sebagai tempat destinasi wisata ini berkonsep sama dengan Jalan Malioboro di Yogyakarta. 
 
 

Pemerintah juga memberi ruang bagi para pelaku usaha untuk kuliner, kerajinan, dan seniman untuk mempromosikan di program festival mlaku-mlaku Tunjungan. Selain itu, dibukanya Balai Kota menjadi Alun-Alun Bawah Tanah yang menghadirkan seniman lokal seperti pelukis, musisi dan kegiatan sosial lainnya yang turut menjadi bukti keseriusan Walikota membawa surabaya menjadi profil kota pariwisata kreatif. Bukan tanpa sebab hal ini dilakukan untuk pemulihan ekonomi warga Surabaya akibat Pandemi Covid-19 dengan mendorong UMKM masyarakat untuk menarik para wisatawan lokal.
 
 
Suasana Alun-alun Bawah Tanah Surabaya (Anggi Koenjaini Putri 6/05/2022)
 
 
Pada masa jabatan walikota sebelumnya, Tri Rismaharini, Surabaya mendapat profil sebagai kota hijau, kota yang dipenuhi taman-taman asri, hijau dan rindang di berbagai sudut kota. Pada 30 Oktober 2017 Surabaya mendapat penghargaan Sustainable City and Human Settlements Award (SCAHSA) untuk kategori Global Green City oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dengan penghargaan ini, profil kota hijau surabaya menjadi orientasi program kerja Risma dalam mengembangkan penghijauan kota, seperti bank sampah, kampung hijau dan taman kota sebagai jantung penghijauan kota Surabaya.
 
 
Sejalan dengan keduanya, hubungan kota hijau dan pariwisata kreatif dapat melatarbelakangi terciptanya zona pariwisata berkelanjutan dalam strategi pengembangan kedepannya.  Pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan harus berorientasi pada dampak di sektor ekonomi, sosial dan lingkungan. Menurut UN World Tourism Organization, pariwisata berkelanjutan harus mengusung beberapa prinsip [1], pertama yakni memanfaatkan sumber daya lingkungan dan memelihara proses ekologi secara optimal, sebagai elemen kunci pengembangan pariwisata berkelanjutan. Potensi wisata hutan mangrove memiliki konsep ekowisata sebagai tempat konservasi alam untuk mencegah terjadinya abrasi di wilayah Surabaya sudah waktunya mendapat perhatian dari pemangku kebijakan untuk lebih dipromosikan sebagai nilai jual daya tarik wisatawan lokal. Memaksimalkan pelaku usaha UMKM, fasilitas penunjang lainnya, serta destinasi yang dirasakan pengunjung menjadi kunci keberhasilan pariwisata. 
 
 

Kolaborasi kompleks yang dapat ditawarkan apabila pengunjung dapat merasakan kegiatan menanam pohon mangrove secara langsung. Menawarkan pengalaman baru kepada pengunjung dapat meningkatkan arus pemasaran yang kolaboratif dengan pengalaman edukatif.
 
 
Kedua, menjaga keaslian karakteristik sosial budaya masyarakat, melestarikan warisan budaya dan nilai-nilai tradisional di masyarakat. Surabaya sebagai profil kota pahlawan memiliki sejarah panjang dalam perkembangannya, Pemerintah Kota Surabaya mempertahankan destinasi bersejarah di kawasan Kampung Lawas Maspati, Bubutan dan Kampung Lawang Seketeng, Peneleh. Wisata Heritage, Peneleh city tour merupakan tempat bersejarah kota kelahiran Ir. Soekarno, serta rumah tempat tinggal HOS Tjokroaminoto yang diresmikan menjadi cagar budaya. 
 
 

Kampung heritage yang memiliki sejarah penting ini memerlukan pengelolaan yang eksklusif dan aksesibilitas yang baik. Namun destinasi wisata heritage ini masih lemah dalam perkembangan dan perencanaan strategis untuk menarik minat pengunjung. Selain itu, minat dan dukungan warga lokal sekitar masih minim untuk berkontribusi dalam pengembangan pariwisata heritage tersebut. Wisata heritage sangat berpotensi dikembangkan menjadi kampung kreatif dan kontemporer tanpa menghilangkan konsep asli dari warisan budaya, seperti Kampung Heritage Kayutangan. Dimensi baru yang akan menawarkan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
 

Lawang Seketeng, Peneleh Surabaya (Sumber: https://bappeko.surabaya.go.id/)

 
Terakhir, memastikan ekonomi jangka panjang yang layak, memberikan manfaat sosial-ekonomi kepada semua pemangku kepentingan yang terdistribusi secara adil, termasuk pekerjaan yang stabil dan peluang memperoleh pendapatan serta layanan sosial bagi masyarakat setempat, dan berkontribusi pada pengentasan kemiskinan. Kewirausahaan dan UMKM merupakan isu kebijakan penting bagi pariwisata dan industri kreatif, karena kedua sektor tersebut hidup berdampingan dengan beberapa pemain ekonomi. 
 
 
Dukungan untuk UKM dan startup bisnis merupakan bagian penting dari kebijakan industri kreatif di banyak negara. Kota-kota yang sukses merupakan kota yang memiliki aset budaya, seni, dan olahraga dan mampu mengembangkan secara progresif sebagai rangkaian kunci dari strategi kota secara keseluruhan, karena hal itu menawarkan ruang pertemuan yang inovatif, yang pada gilirannya membantu menarik investasi masuk, wisatawan dan konsumen. 
 
 
Pengembangan infrastruktur lunak dalam bisnis kreatif seperti coworking, cafe dan restoran telah masif dan beragam di Surabaya, ruang publik yang merangsang aktivitas kewirausahaan di sektor kreatif. Dukungan pengembangan bisnis termasuk pelatihan, pendanaan modal, konsultasi khusus perlu tersedia untuk memberikan keterampilan kepada praktisi kreatif untuk berpartisipasi dalam pariwisata.
 
 
Tantangan yang dihadapi dalam menghadirkan pariwisata berkelanjutan, industri pariwisata membutuhkan pengolahan sumber daya alam yang menciptakan jejak lingkungan positif. Pandangan ini terletak pada desain dan metode sistem berkelanjutan lingkungan alam dan sosial masyarakat, yang mengubah norma-norma yang ada untuk bertanggung jawab dalam jangka panjang. Pengembangan pariwisata kota akan terus tumbuh di tahun mendatang, transformasi teknologi digital yang memadai perlu ditingkatkan untuk mendukung akses dan efisiensi sebagai smart city. 
 
 

Dengan profil surabaya sebagai kota hijau dengan pertumbuhan ekonomi Surabaya yang masif dan signifikan menghidupkan kota pariwisata yang berkelanjutan bukanlah hal sulit untuk diwujudkan oleh pemerintah seagai visi misi agenda Kota Surabaya. Pentingnya keterlibatan masyarakat sekitar baik dari praktisi pelaku ekonomi, akademisi, publik figure dan organisasi ataupun komunitas masyarakat untuk berkontribusi aktif menghidupkan kota pariwisata yang berkelanjutan dan berdaya saing global.
Reference:
[1] https://www.unwto.org/sustainable-development



Biodata Penulis
Anggi Koenjaini Putri, lahir di Surabaya pada 17 September 1998 dan sekarang menetap di jalan Pogot Baru 7/14 Surabaya. Saat ini menempuh studi S1 semester 6 di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan mengambil konsentrasi jurusan Hubungan Internasional. Saat ini sedang aktif mengikuti mata kuliah pilihan Pariwisata Internasional yang diampuh oleh Resa Rasyidah, S.Hub.Int., M.Hub.Int. dan Praja Firdaus N., S.Hub.Int., M.Hub.Int. Tulisan artikel opini ini sebagai bentuk pengimplementasian dari illmu yang telah diajarkan beliau. Pengalaman Kepanitian dan organisasi di kampus sebagai ketua acara pada Surabaya-Sydeney Language Festival 2021, Staf keuangan di Foreign Policy Community Indonesia Chapter UPNVJT, serta anggota kepanitiaan di beberapa acara kampus lainnya.
 
Anggi Koenjaini Seorang yang tertarik dengan isu sosial politik nasional dan global. Kecintaan dalam menulis untuk membawa kebermanfaatan bagi sesama dan menghasilkan beberapa karya diantaranya:
•    Asharo, R. K., Khaleyla, F., Rahmadi, C. T., & Putri, A. K. (2022). Pengolahan Kulit Pisang Menjadi Biobaterai Sebagai Energi Alternatif Ramah Lingkungan Warga Sidotopo Wetan, Surabaya. Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 4(1), 115-125.
•    Anggi Koenjaini, Nurul Azizah S. & Dhania Aisyah A. 2021. Counterstrategy US menyikapi One Belt One Road China di Kawasan Asia Pasifik Tahun 2017-2019. IWIN - Library, CenPRIS. waqafilmunusantara.com
•    Anggi Koenjaini P. 2021. "Analisis Peran ILO dalam Program Triangle ASEAN Tahun 2012- 2017". IWIN - Library, waqafilmunusantara.com.
•    Pabyantara, D. & Putri, A. K. 2020. "Maskulinitas Dan Pandemi Covid-19: Studi Kasus Pakistan". Jurnal Hubungan Inernasional. Vol. 13, No. 2.
•    Anggi Koenjaini P. 2020. "Musik Lokal di Era Global dalam Pandangan Glokalisasi sebagai Langkah Strategis Menghadapi Revolusi Industri 4.0". Dalam Oktaviani, N. 2020. Menapaki Jejak Pena Generasi Milenial 4.O. Yogyakarta: Samudra Biru
 
Penulis bisa dihubungi melalui: anggikunjainiputri@gmail.com; WA: 081382144437. 
Add me on Linkedin: https://www.linkedin.com/in/anggi-koenjaini/. 

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad