Benarkah Angka Covid-19 di Kota Surabaya Terus Melandai...?, Begini Realitanya Di Lapangan... - Kabar Surabaya

Terbaru

Thursday, August 12, 2021

Benarkah Angka Covid-19 di Kota Surabaya Terus Melandai...?, Begini Realitanya Di Lapangan...

Benarkah Angka Covid-19 di Kota Surabaya Terus Melandai...?, Begini Realitanya Di Lapangan...

 

Kabar Surabaya - Sebagaimana diketahui bersama, bahwasannya pemerintah telah memutuskan kalau PPKM Level 2 hingga 4 di Indonesia akan terus diperpanjang sampai tanggal 16 Agustus 2021 mendatang. Meski diperpanjang, kbar baiknya, beberapa daerah di kawasan Jawa - Bali  telah behasil memperbaiki diri sehingga bisa turun level menjadi level 3. 

 


Jika dilihat kondisi dilapangan pada saat ini, maka kondisinya bisa dianggap lebih baik daripada bulan Juni dan Juli yang lalu. Pada saat itu, beberapa daerah di Pulau Jawa sempat mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi. Suasana pada bulan tersebut bisa dibilang sangat mencekam, dimana tingkat kematian masyarakat akibat Virus Covid-19 ini melonjak tajam.

 

Kondisi yang mencekam ini rupanya juga terjadi di Kota Surabaya. Hal ini bisa terlihat dengan banyaknya masyarakat yang memenuhi berbagai fasilitas kesehatan yang ada. Saking tingginya waga yang terpapar, banyak juga rumah sakit yang akhirnya kolaps dan tidak bisa menerima baru pasien lagi. Begitu juga dengan RSUD.dr Soetomo yang ruangan IGD-nya sampai meluper hingga ke parkiran.

 

Kondisi tersebut akhirnya memicu masyarakat untuk melakukan Isolasi mandiri di rumah. Celakanya banyak dari masyarakat yang menderita sesak nafas akibat saturasi oksigen yang rendah. Mirisnya, pada saat itu keberadaan tabung oksigen sangat langka, sehingga banyak dari mereka yang terpapar akhirnya meninggal dunia.

 

Akhirnya Pemkot Surabaya segera bertindak cepat dengan mengambil langkah-langkah yang strategis. Dua rumah sakit darurat langsung dibangun di Stadion Gelora Bung Tomo dan Rumah Sakit Lapangan Tembak. Selain itu di setiap Kelurahan juga didirikan Rumah Sehat sebagai kawasan Isolasi bagi Orang Tanpa Gejala (OTG).

 

Dengan adanya rumah sehat ini, maka warga yang menjalani isolasi sendiri di rumah langsung dievakuasi agar bisa mendapatkan perawatan yang memadai. Hal ini juga dimaksudkan agar tidak menimbulkan klaster keluarga.

 

Hal tersebut rupanya cukup efektif untuk menekan laju penularan Virus Covid di masyarakat. Dengan banyaknya fasilitas kesehatan yang dibangun, maka BOR rumah sakit juga terus menurun. Langkah ini rupanya berhasil membuat tingkat kesembuhan pasien terus meningkat. Bahkan tingkat kematian juga terus menunjukkan grafik penurunan. 


Kalau dalu hampir setiap hari terdengar sirine mobil ambulan pembawa jenazah, sekarang sudah tidak terdengar lagi. Komplek makam Keputih juga sudah jarang ter-ekspose seperti Bulan Juli yang lalu.   

 

Bahkan saat ini kondisi Rumah Sakit Darurat Lapangan Tembak tercatat nol pasien sejak awal Bulan Agustus lalu. Padahal sebelumnya ada puluhan pasien yang dirawat disana. Hal yang sama juga tampak di ruangan IGD RSUD.dr.Soetomo  Kota Surabaya yang kosong tanpa pasien. Pada awal Bulan Juli yang lalu di lokasi ini tampak banyak pasien yang harus rela tidur di lantai bahkan di parkiran akibat penuhnya ruangan.

 


Melandainya kasus Covid-19 di Kota Surabaya ini tentunya melegakan semua pihak. Namun masih ada satu PR lagi yang harus dituntaskan agar Kota Pahlawan ini menjadi semakin sehat. PR itu adalah Vaksinasi untuk menciptakan Herd Imunity di masyarakat. Saat ini penyuntikan vaksin sudah memasuki dosis kedua. hrapannya pada Bulan September mendatang Herd Imunity Kota Surabaya akan bisa tecapai. (yyam) 


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad