Ini Kondisi Bunker Perang yang Dihuni Oleh Ahli Waris Pejuang Surabaya
Kabar Surabaya - Endang Supatmiati (68), putri dari pejuang kemerdekaan Kapten Moestain, memiliki alasan kuat untuk tetap tinggal di bunker Korps Cacad Veteran RI Surabaya. Dalam wawancaranya dengan detikJatim, Endang menjelaskan bahwa ia merasa nyaman tinggal di tempat tersebut dan memiliki beberapa alasan untuk tetap bertahan di sana.
"Sebenarnya sudah ada rumah pengganti di Benowo, dan saya juga punya rumah di Sidoarjo. Namun, saya merasa nyaman di sini. Udara di siang hari sejuk, dan lokasinya strategis, dekat dengan tempat pengambilan uang pensiunan, plaza, dan pasar," ungkap Endang pada Rabu (14/8/2024).
"Kalau tidak ada yang tinggal di sini, mungkin asrama ini akan habis. Bisa saja isinya dicuri atau rusak karena tidak ada yang merawat," katanya.
Bunker yang ditempati oleh Endang memiliki panjang sekitar 5 meter dan tinggi 2 meter, dibangun dari beton dengan ketebalan beberapa sentimeter. Di dalamnya terdapat kasur dan berbagai perabotan rumah tangga milik Endang. Ada juga sebuah ruangan kecil yang digunakan sebagai gudang penyimpanan barang-barang lama.
Pintu bunker ini terbuat dari pelat baja dengan dua tuas baja sebagai kunci, serta dilengkapi dengan beberapa ventilasi udara untuk sirkulasi.
"Sekitar 10 ahli waris masih tinggal di asrama ini. Di sini ada sekitar 12 rumah dan 2 bunker. Satu bunker yang saya tempati, sementara satu lagi kosong," jelasnya.
Endang juga mengenang masa lalu orang tuanya yang merupakan pejuang kemerdekaan. Ayahnya, Kapten Moestain, adalah kepala asrama yang dulunya ditempati oleh Belanda sebelum menjadi asrama TNI sekitar tahun 1945. Ibunya, Sumiati, adalah seorang perawat di Rumah Sakit Pegirian yang pernah merawat Kapten Moestain selama masa perang.
Menjelang Hari Kemerdekaan RI ke-79, Endang sebagai keluarga veteran menyampaikan harapannya agar pemerintah terus memperhatikan nasib keluarga para pejuang kemerdekaan.
"Semoga pemerintah terus peduli, seperti dengan memberikan bantuan sosial untuk keluarga veteran," ujarnya.
No comments:
Post a Comment