Ini Alasan Menteri Perdagangan Soal Kelangkaan Minyak Goreng Di Hadapan DPR
Kabar Surabaya - Drama mengenai minyak goreng di Indonesia akhirnya benar-benar selesai. Drama ini dimulai setelah harga minyak goreng yang merangkak naik pada awal tahun lalu lalu. Kemudian Menteri Perdagangan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000 untuk meredam kenaikan harga. Celakanya saat HET diterapkan, keberadaan Minyak Goreng menjadi langka bahkan menghilang.
Sayangnya, drama Minyak Goreng ini berakhir anti klimaks, yaitu dengan mencabut HET dan mengembalikannya kepada harga pasaran. Endingnya, Sim Salabim, ribuan poch Minyak Goreng langsung tersedia di rak-rak toko retail setelah HET-nya dicabut. Namun harganya menjadi cukup tinggi. yaitu di kisaran Rp 47.000 per 2 liternya.
Beberapa alasan dikemukakan oleh Mendag Lutfi mengenai kelangkaan minyak goreng ini. Mulai dari adanya penyimpangan dalam hal distribusi hingga panic buying dan penimbunan yang dilakukan oleh masyarakat sendiri. Selain itu Mendag Lutfi juga memberikan penjelasan mengenai perang antara Rusia dan Ukraina yang menjadi penyebab langkanya minyak bumi ini.
Besar harapan masyarakat agar harga minyak goreng ini cepat kembali ke harga Rp 10 ribuan perliter. Mengingat Indonesia adalah negara penghasil CPO terbesar didunia, harusnya pemerintah bisa menetapkan harga minyak goreng dengan harga yang terjangkau. Kalaupun benar ada mafia maupun kartel minyak goreng, mestinya bisa disikat habis oleh pemerintah. (yyan)
No comments:
Post a Comment