Pentingnya Keberadaan Kampung Wisata Bagi Surabaya - Kabar Surabaya

Terbaru

Wednesday, June 8, 2022

Pentingnya Keberadaan Kampung Wisata Bagi Surabaya

Sambutan Tamu Pengunjung dari Ceko di Kampung Lawas Maspati
Sumber: Instagram.com/kampunglawas

Pentingnya Keberadaan Kampung Wisata Bagi Surabaya


“Karena Surabaya ini hebatnya dari kampung. Makanya Surabaya menjadi besar, menjadi Kota Metropolitan, tidak boleh melupakan sejarah kampung. Tugas kita bagaimana kampung-kampung itu menjadi ciri -ciri khas Surabaya” kata Eri Cahyadi, saat peresmian Kampung Wisata Kue.


Kemenparekraf telah merencanakan kebangkitan industri pariwisata kreatif di Indonesia sejak mengalami penurunan drastis selama masa pandemi. Selain mencanangkan wisata halal, pemerintah juga sedang gencar mengembangkan desa-desa potensial yang dapat menjadi destinasi wisata kreatif dan inovatif. Seperti Desa Nglanggeran di Yogyakarta yang berhasil menyabet gelar desa wisata terbaik di dunia dari UNWTO.



Dalam rancangan pemerintah, pembangunan desa wisata ini tidak luput dari isu pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian daerah selalu. Demi kesejahteraan bersama, diperlukan adanya sinergi yang baik antara masyarakat dan pemerintah dalam mencapai keberhasilan pembangunan. Keikutseraan individu atau sekelompok orang dalam melakukan kegiatan bersama-sama, dari pencetusan ide hingga menikmati hasil merupakan aksi pembangunan yang nyata. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Surabaya turut andil dalam pembangunan hingga peresmian kampung wisata, sebagai bentuk kontribusi nyata pembangunan daerah.


Sebagai kota metropolitan kedua, terletak di perkotaan bukan berarti Surabaya tidak memiliki desa wisata. Pemkot Surabaya justru dapat mengembangkan program tersebut dalam versi kampung. Dalam perkembangannya, keterlibatan warga kampung sangatlah krusial. Seperti kata Eri, kampung adalah sejarah dan ciri khas Surabaya. Kota pahlawan ini besar berkat kampung, dan sekarang akan dipertahakan lagi eksistensinya oleh keberadaan kampung. Oleh karena itu, warga dituntut dapat mengolah kondisi kampung menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Tidak hanya itu, merangkul UMKM untuk menciptakan sentra kuliner dan spot-spot hiburan menarik seperti pertunjukan seni, membuat kerajinan, hingga mendaur ulang sampah akan menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan.


    

Dengan adanya pemberian kewenangan warga dalam mengeksplorasi kampung, mendorong masyarakat berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Hal ini berimbas pada pengembangan SDM Kota Surabaya yang lebih berkualitas. Sejauh ini, kerjasama warga kampung dengan Pemkot Surabaya telah menghasilkan beberapa kampung wisata unggulan, diantaranya yaitu:


1. Kampung Ketandan
    Kampung Segi Empat Emas Surabaya


Balai Budaya Cak Markeso di Kampung Ketandan
Sumber: instagram.com/kampungbudayaketandan

Tren berwisata ala Tunjungan Romansa di Jalan Tunjungan tidak akan terasa lengkap sebelum mampir ke Kampung Ketandan. Salah satu kampung tertua di Surabaya ini dulunya dijadikan tempat persembunyian oleh pejuang arek-arek Suroboyo pada peristiwa perobekan bendera tanggal 10 November di Hotel Yamato. Kampung yang dipenuhi mural sepanjang lorong berliku-liku ini memiliki bangunan masjid bergaya arsitektur zaman lampau. Tidak hanya itu, kegiatan diskusi sosial dan pertunjukan seni sering ditampilkan di Balai Budaya Cak Markeso yang diresmikan sejak tahun 2016. 


Saat ini, kampung tersebut telah dipenuhi oleh UMKM yang menjadi aset pengembangan wisata di kampung. Lokasinya yang terletak tepat diantara Jalan Tunjungan, sebelah timur Embong Malang sebelah selatan, Jalan Blauran sebelah barat, dan Jalan Praban sebelah utara menjadi alasan kampung ini disebut sebagai kampung segi empat emas. Karena letaknya yang sangat strategis di tengah kota, diantara jalan-jalan sibuk padat pengunjung.

 
 
2. Kampung Pecinan Kapasan Dalam
    Kampung Nuansa Tiongkok


                         Pertunjukan Seni Wisata Kampung Pecinan Surabaya
           Sumber: Instagram.com/wkp_surabaya

Telah lama hidup berdampingan dengan masyarakat Tionghoa, keberadaan kampung pecinan di Surabaya sudah bukan hal asing lagi. Untuk berwisata masa lalu ala Tiongkok dapat ditemui di Wisata Kampung Pecinan (WKP) Kapasan Dalam. Lokasi kampung yang telah diresmikan sejak 10 November 2020 ini terletak di belakang Kelenteng Boen Bio daerah Kapasan, Surabaya.



Kampung yang terpilih mewakili Kota Surabaya dalam lomba dari Kemenparekraf ini juga dilengkapi dengan pujasera (pusat jajanan serba ada). Ada banyak deretan stan makanan serta kafe ala pecinan yang dapat memuaskan pengunjung menyantap kuliner khas warga pecinan ditemani lukisan mural masa Dinasti Cing yang indah. Pertunjukan kesenian pun sering dipentaskan seperti barongsai dan pagelaran wayang kulit.



3.  Kampung Lawas Maspati
     Kampung Lawas Sejuta Sejarah

Pertunjukan Seni Wisata Kampung Pecinan Surabaya
           Sumber: Instagram.com/wkp_surabaya

Masih memiliki histori sejarah, kampung wisata satu ini sudah menjadi andalan Pemkot Surabaya sejak masa kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini. Disini ada Sekolah Ongko Loro (sekolah rakyat zaman dulu), rumah bekas kediaman Raden Sumomiharjo (salah seorang keturunan Keraton Solo yang menjabat sebagai mantri kesehatan di kampung itu), markas tentara tahun 1907, serta makam pasangan R. Karyo Sentono dan Mbah Buyut Suruh yang merupakan kakek dan nenek Sawunggaling (salah satu pahlawan besar Surabaya). 


Wisatawan yang berkunjung tidak hanya disuguhkan pemandangan bangunan klasik namun juga dapat ikut langsung mengawasi proses mengolah air limbah dan daur ulang sampah, serta membuat langsung produk unggulan di sana. Sejauh ini sudah banyak turis yang biasanya merupakan tamu Pemkot Surabaya, datang berkunjung seperti dari Belanda, Amerika Serikat, dan Australia. Di tahun ini (2/6) telah kedatangan wisatawan dari Ceko.


 
4.    Eco Wisata Kampung Cincau
Kampung Hijau Cincau


    Kampung Cincau Surabaya
Sumber: Instagram.com/kampungcincausurabaya

 
Setelah dipuaskan dengan wisata masa lalu, wisatawan pecinta alam dapat berkunjung ke Wisata Lingkungan Kampung Cincau. Kampung yang berlokasi di Jalan Kebonsari III, Jambangan, Surabaya ini disinyalir dapat memberikan inspirasi dan motivasi produktif karena masyarakat yang tinggal didalamnya benar-benar diberdayakan untuk mengelola lingkungan. Wisata kampung ini memberikan sejuta ide untuk yang peduli terhadap lingkungan, khususnya para pemimpin komunitas/organisasi/ RW (rukun warga) maupun Kepala Desa yang ingin membangun citra ramah lingkungan. Karena di sini, pengunjung akan diajak untuk mengelola daur ulang sampah, barang bekas, limbah, budidaya tanaman cincau, serta mengolah aneka bahan cincau menjadi produk-produk bernilai jual tinggi.



5.    Kampung Kue
Kampung Kuliner Jajanan Suroboyo

Kampung Kue, Rungkut Surabaya
Sumber: /www.kampungkuesby.com

Kampung yang baru diresmikan menjadi tempat wisata di Februari 2022 ini salah satu  pencetus kampung wisata berbasis kuliner, yaitu jajanan pasar khas Surabaya. Setelah diresmikan, Pemkot Surabaya akan membenahi kampung ini hingga memiliki suasana ala Tunjungan Romansa. Tempat dimana pengunjung tidak hanya dapat membeli kue khas Surabaya, namun juga dapat menikmatinya disana ditemani hiburan seni yang dapat memeriahkan suasana. Dilansir oleh suarasurabaya.net, seluruh kue telah dipastikan melalui quality control oleh dinas kesehatan, jaminan halal, serta kelayakan konsumsi.

    
Namun, selayaknya destinasi wisata lainnya, pengunjung tidak akan merasa puas jika kesulitan mengakses fasilitas. Beberapa diantaranya yang paling utama adalah toilet umum, lahan parkir, tempat ibadah, akses transportasi umum, dan ATM Centre. Sejauh ini banyak kampung di Surabaya telah mudah dilalui oleh transportasi umum, bahkan berafiliasi dengan bis Kota Surabaya. Namun, ketersediaan toilet bersih, lahan parkir yang sempit, ATM centre yang jauh masih menjadi masalah, terutama ketika wisatawan datang secara berkelompok. Kelengkapan fasilitas demi menunjang kenyamanan pengunjung perlu menjadi prioritas tambahan jika ingin detinasi wisata tersebut berkembang semakin pesat demi laju perekonomian masyarakat.

 
Referensi :
Surabaya, Bangga. 2022. Pemkot Surabaya Kembangkan Potensi Kampung Wisata Kue, diakses di https://bangga.surabaya.go.id/2022/02/16/pemkot-surabaya-kembangkan-potensi-kampung-wisata-kue/


Biodata Penulis
 
Hendrina Nur Alifia Ramadhanti, mahasiswi UPN Veteran Jawa Timur ini lahir pada 13 Januari 1999 yang saat ini tengah menempuh studi S1 jurusan Hubungan Internasional. Tahun ini penulis aktif mengikuti mata kuliah Pariwisata Internasional dan Ekonomi Kreatif yang diampuh oleh Resa
Rasyidah, S.Hub.Int, M.Hub.Int. dan Praja Firdaus N., S.Hub.Int., M.Hub.Int. Artikel opini yang ditulis merupakan bentuk implementasi materi pariwisata kreatif yang telah diajarkan selama satu semester. Selain aktif diperkuliahan, penulis juga terlibat dalam beberapa kepanitiaan dan organisasi, diantaranya yaitu Staf Program Development di Foreign Policy Community Indonesia Chapter UPNVJT, sekretaris umum Komunitas Lingua Franca dan acara Surabaya-Sydney Language Festival 2022, sekretaris Divisi Kesehatan Masyarakat Komunitas GenBI UPNVJT (Generasi Baru Indonesia – komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia), dan beberapa kepanitiaan kampus lainnya.

Kontak : E-mail : hendrinanur@gmail.com
Linkedin : https://www.linkedin.com/in/hendrinanuralifia/


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad