Miris !!!, Ketua BEM Unesa yang Dilecehkan Sekksual. Malah Terancam Dikasuskan Oleh Rekannya Sendiri - Kabar Surabaya

Terbaru

Wednesday, November 15, 2023

Miris !!!, Ketua BEM Unesa yang Dilecehkan Sekksual. Malah Terancam Dikasuskan Oleh Rekannya Sendiri

Miris !!!, Ketua BEM Unesa yang Dilecehkan Sekksual. Malah Terancam Dikasuskan Oleh Rekannya Sendiri


Kabar Surabaya - Kasus pelecehan seksual yang dialami oleh Ketua BEM FBS Unesa mencuat kembali setelah korban memberanikan diri untuk speak-up melalui media sosialnya. Melalui story di instagramnya dengan nama akun @dhebbyslivia, korban pelecehan yang bernama lengkap Dhebby Silvia Putri ini menuliskan secara detail bagaimana dirinya mendapatkan perlakuan yang sampai saat ini masih menimbulkan trauma yang cukup mendalam.



Berikut curhatan Dhebby yang memuat kronologis lengkap bagaimana dirinya mendapatkan pelecehan sekksual dari rekan kuliahnya. 

"It's time to speak up. Pada 20 Agustus 2023, saya Dhebby mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2020 di depan gedung rektorat saat mengawasi Mahasiswa Baru 2023 simulasi PKKMB 2023," awal cerita Dhebby. 


Kemudian beberapa teman-temannya melaksanakan salat. Dirinya saat itu tidak ikut karena sedang berhalangan. 

"Saya bersama dengan teman-teman Ketua BEM selingkungan fakultas lainnya berkumpul di sekitaran tangga dekat lapangan, kami mengobrol sekaligus memantau mahasiswa baru dari masing-masing fakultas," ujarnya,  


Tak lama kemudian, Dhebby mengaku jika pelaku datang bersama dengan kelompok mahasiswa teknik. Semua orang disapa dan disalami kecuali dirinya. 

"Dan pelaku hanya menatap saya. Pada saat itu posisi badan saya menghadap lapangan kemudian beliau membalikkan diri, menghadap ke lapangan dan menempelkan seluruh tubuhnya ke tubuh saya, menyender dan bertumpu kepada saya," ujar Dhebby. 


"Saya terjepit dan seluruh tubuh saya mengenai tubuh pelaku. Saya mencoba untuk menggeser tubuh saya namun kesulitan karena beliau bertubuh besar. Saya mencoba untuk mendorong beliau tetapi juga tidak bisa. Sampai pada akhirnya beliau berdiri tegak dan menertawakan saya, beliau mengakatakan 'oh ada orang disini?'," sambungnya. 


Mirisnya, perlakuan pelaku kepada dirinya tersebut dilakukan di depan umum, di hadapan banyak laki-laki. Dan pada saat itu posisi para ketua BEM fakultas dan pelaku berada di depan maba. 

"Perempuan di sana hanya ada saya sendirian. Karena memang, saya Ketua BEM (fakultas) perempuan satu-satunya, posisi teman-teman perempuan biro saya sholat dan belum kembali," ujarnya. 


"Saat itu saya merapikan pakaian saya karena lecak bekas disender oleh pelaku. Kata yang bisa saya ucapkan hanyalah 'apa sih maksud lu?'. Kemudian pelaku menarik id card saya (kebetulan saya memakai lanyard BEM) dan dia berkata 'apaan nih'," imbuh Dhebby. 

Setelah mendapat perlakuan demikian, Dhebby hanya bisa terdiam. Tragisnya, saat itu tidak ada yang membantunya atau menenangkan atau bahkan membelanya. Sebaliknya, beberapa rekannya yang justru menertawakan dan menganggap tindakan pelaku ke Dhebby hanya sebuah candaan. 


"Yang saya pikirkan pada saat itu hanyalah saya ingin menangis, saya ingin langsung pulang. Saya kemudian menghampiri wakil saya karena kebetulan dia ada di belakang taman rektorat, sedang latihan orasi dengan teman-teman pimpinan ormawa FBS," jelas Dhebby. 

"Tangis saya pecah, kemudian saya menceritakan kronologinya di depan teman-teman saya. Seketika itu juga, saya dan wakil saya menelpon pelaku untuk menanyakan kepada dia, maksud dan tujuan melakukan hal tersebut kepada saya. Beliau mengatakan bahwa DIA HANYA BERCANDA. (Menempelkan seluruh tubuhnya kepada saya, dihadapan umum, apakah pantas dijadikan sebuah bahan candaan?)," sambung Dhebby. 



Dalam telpon tersebut, Dhebby juga telah menyampaikan pada pelaku bahwa ia ingin permasalahan ini ditangani oleh pihak ke 3 yakni Satgas PPKS. 

"Pelaku mengajak saya untuk bertemu saat itu juga, kemudian saya menolak. Saat saya bilang bahwa saya ingin masalah ini diselesaikan oleh PPKS, pelaku malah memberikan ancaman kepada saya dengan berkata 'oh lu mau kasusin ini? Gua juga bisa kasusin lu balik'. Jawaban saya saat itu hanyalah 'silakan, saya merasa tidak bersalah'," ungkap Dhebby. 


Setelah kejadian itu, malam harinya, Dhebby merasa tidak kunjung tenang dan akhirnya menelpon dosen BK fakultas. Dia pun menghubungi salah satu tim satgas PPKS. Keesokan harinya, pada21 Agustus 2023 setelah PKKMB Universitas selesai dilaksanakan, Dhebby melapor kepada tim Satgas PPKS. Didampingi wakilnya, Dhebby menceritakan seluruh kronologinya. 



"Dikemudian harinya, satgas memanggil pelaku dan mencoba untuk mengklarifikasi kejadian tersebut. Dan apa yang saya sampaikan adalah valid. Data yang saya sampaikan 100% sama dengan pengakuan pelaku," jelas Dhebby. 

"Selang beberapa hari, saya dipanggil untuk menentukan vonis terhadap pelaku. Jujur saya kebingungan, saya takut. Saya tidak bisa berpikir jernih. Pada akhirnya setelah saya menimbang, saya kembalikan hukuman tersebut kepada perundang-undangan yang berlaku untuk menangani kasus ini," imbuhnya. 


Hasil investigasi PPKS Unesa ini, kasus yang dialaminya itu masuk ke dalam kategori sedang-berat. Sehingga satgas mencocokan hukuman dengan kategori tersebut. 

"Kasus ini masih dalam rekomendasi sanksi, saya sangat berharap agar bisa segera terselesaikan karena proses penyelesaian kasus ini sangat berdampak kepada psikis saya," tandas Dhebby.


Akibat dari kasus pelecahan tersebut, Dhebby mengalami trauma yang cukup berat. Dirinya sering tantrum dan terkadang secara tak sengaja bisa melukai dirinya sendiri. Alhasil, dirinya harus menjalani perawatan dengan psikiater dan rutin meminum obat penenang. Bahkan secara fisik korban harus masuk ke ICU akibat sakit lambung yang dikarenakan stress dan depresi sangat dalam. 


Korban akhirnya sering meninggalkan kuliah dan menanggalkan semua kegiatannya, termasuk skripsi yang sedang disusunnya. Dalam unggahannya ini secara tegas korban meminta pertanggung jawaban kepada pelaku

"Teruntuk Pelaku, Mahasiswa Teknik Informatika Angkatan 2020. Pelecehan yang anda anggap sebuah CANDAAN, telah membunuh kehidupan sata. Saya menuntut pertangungjawaban anda !!!, ". (yyan)   


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad