Tunjungan Romansa Sangat Meriah, Namun Berbahaya ???, Berikut Penjelasannya

Tunjungan Romansa Sangat Meriah, Namun Berbahaya ???, Berikut Penjelasannya

Kabar Surabaya - Event Tunjungan Romansa yang dipusatkan di Jalan Tunjungan benar-benar menjadi oase tempat hiburan alternatif bagi warga Kota Surabaya. Apalagi disaat pandemi Covid-19 seperti ini, banyak aktifitas hiburan yang dibatasi. Jadi, begitu ada sarana hiburan yang menarik dan sifatnya gratis, tentu saja masyarakat akan mendatanginya. 

 

Meski terbilang cukup sukses, rupanya masih banyak Pekerjaan Rumah bagi Pemerintah Kota Surabaya untuk menyelenggarakan event Tunjungan Romansa ini. Berikut beberapa hal yang cukup menjadi sorotan pada saat pelaksanaan eveny yang berlangsung di Jalan Tunjungan ini.

 

1. Pengunjung Membludak

Bisa saat pembukaan event Tunjungan Romansa kemarin jumlah pengunjung yang datang dibatasi, namun setelahnya jumlah pengunjung tidak dibatasi lagi. Kondisi ini membuat trotoar yang ada di Jalan Tunjungan tidak mamu menampung luapan pengunjung. Seringkali para pengunjung ini terpaksa turin ke jalan raya hanya untuk sekedar lewat. Kondisi ini tentu saja sangat mengkhawatirkan, mengingat Jalan Tunjungan tidak ditutup dan kendaraan bermotor masih bisa lewat di jalan tersebut.

 

2. Pelanggaran Protokol Kesehatan

Salah satu hiburan yang di tampilkan pada event Tunjungan Romansa adalah Musik Akustik. Hiburan Musik Akustik ini paling banyak menyedot perhatian pengunjung. Apalagi pada saat malam minggu kemarin, ratusam pengunjung tampak berkumpul di lokasi Musik Akustik berada. Para pengunjung ini mengelilingi grup band akustuk tersebut dengan tidak ada jarak sama sekali. Jika tidak berhati-hati, hal ini tentunya bisa memicu adanya klaster baru Virus Covid-19.

 

3. Parkir Mobil Tepi Jalan Tunjungan

Pemkot Surabaya memang memberikan batasan dilarang parkir disepanjang Jalan Tunjungan hingga pukul 19.00wib. Sehingga pada pukul 19.00wib tepat, tepi jalan Tuynjungan sudah terdapat barisan mobil yang terparkir. Kondisi ini malah membuat lalu lintas menjadi semakin padat. Banyak kendaraan yang akhirnya melambat karena sempitnya Jalan Tunjungan karena di gunakan untuk parkir mobil, meskipun hanya satu lajur saja.

 

Ada baiknya pada setiap malam minggu Jalan Tunjungan ini sekalian ditutup saja sebagaimana pada waktu pembukaannya minggu lalu. Hal ini dipandang lebih aman bagi para pengunjung dari resiko tertabrak kendaraan. Selain itu jumlah pengunjung juga bisa dibatasi, sebagaimana acara Car Free Day dengan pembatasan kuota.  

Peningkatan ekonomi memang sangat diharapkan dari acara ini. Namun, keselamatan warga tentunya haruslah menjadi fokus utama agar evant Tunjungan Romansa ini bisa tetap berjalan dengan baik kedepannya. (yyan)