Ratusan Orang Tua Datang Ke Mapolda Jatim Untuk Menjemput Anaknya yang Ditahan Pasca Demo Surabaya. - Kabar Surabaya

Terbaru

Saturday, October 10, 2020

Ratusan Orang Tua Datang Ke Mapolda Jatim Untuk Menjemput Anaknya yang Ditahan Pasca Demo Surabaya.


Ratusan Orang Tua Datang Ke Mapolda Jatim Untuk Menjemput Anaknya yang Ditahan Pasca Demo Surabaya.

 

Kabar Surabaya - Pasca terjadinya chaos/kerusuhan pada saat aksi Demo Undang-Undang Omnimbus Law Cipta Kerja yang terjadi pada Hari Kamis (08/10/2020) kemarin, Pihak Kepolisian telah menagkap ratusan orang yang diduga sebagai pelaku perusakan fasilitas umum yang ada di Kota Surabaya. Sebagaimana diketahui, bahwa banyak sekalu fasilitas umum di Kota Pahlawan ini yang rusak dan hancur akibat tangan-tangan jahat yang dilakukan oleh oknum-oknum peserta demo tersebut.

 

Menurut pihak Polda Jawa Timur, pada hari kejadian tersebut anggotanya telah melakukan penahanan terhadap 634 pengunjuk rasa yang diduga melakukan aksi provokator dan perusakan fasilitas umum di Kota Surabaya dan Kota Malang. Banyak dari mereka yang ditahan ini malah masih berstatus pelajar ataupun masyarakat umum yang sejatinya kurang terlalu paham terhadap apa yang menjadi tema dari Demo tersebut.

 

Setelah demo UU Tolak Omnimbus Law Cipta Kerja usai, banyak sekali orang tua yang mengkhawatirkan kondisi anaknya. Para orang tua ini mengaku tidak bisa menghubungi anaknya sejak hari Kamis malam. Hal ini seperti yang dialami oleh Jatmiko yang mencari keberadaan kakaknya. Karena setelah pukul 17.00wib, HP milik kakaknya tidak bisa dihubungi lagi, padahal hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Keluarga Jatmiko juga sudah melakukan koordinasi dengan LBH Surabaya, namun masih belum membuahkan hasil.

 

Hal ini seperti yang dialami oleh Suliati warga Karang Tembok, Semampir-Surabaya. Wanita berusia 43 tahun putus kontak dengan anaknya sejak sore hari. Saat itu dirinya mendapatkan informasi dari teman anaknya bahwa mereka sempat ikut demo disekitar Gedung Negara Grahadi Kota Surabaya. Namun, setelah suasana menjadi kacau, mereka terpencar.

 

Mendapatkan informasi tersebut, Suliati langsung bergegas untuk datang ke Polrestabes Kota Surabaya. Namun sesampainya di lokasi, dirinya mengaku tidak mendapatkan informasi apapin mengenai keberadaan putranya. Meskipun ditunggu hingga pukul 02.00wib, dirinya tidak mendapatkan kejelasan mengenai keberadaan anaknya. Bahkan dirinya dipaksa untuk pulang oleh pihak Kepolisian.

 

Akhirnya Suliati bisa bernafas lega saat hari Jum'at (09/10/2020) mendapatkan informasi bahwa dirinya bisa segera datang ke Polrestabes Kota Surabaya guna menjemput anaknya yang semalaman ditahan. Sejak pagi hari dirinya bersama banyak orang tua lainnya mulai menunggu antrian untuk masuk ke dalam Polrestabes Surabaya. baru pada siang sekitar pukul 14.00wib dirinya bisa memeluk kembali anaknya yang dikhawatirkan tersebut.

 

Kondisi yang sama juga terjadi di Polda Jatim, yang sejak pagi hari sudah banyak orang tua yang ingin menjemput anaknya. Suasana haru sempat mewarnai hari Jum'at pagi tersebut. Banyak orang tua yang langsung memeluk erat putranya saat melihatnya keluar dari salah  gedung Polda Jatim. Sebelum membawa anaknya pulang, para Orang Tua ini diharuskan membawa dokumen berupa Kartu Keluarga dansurat pernyataan yang telah dibubuhi materai.   


Dalam kesempatan ini Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran menyampaikan, bahwa adik-adik pelajar, para mahasiswa dan teman-teman buruh yang kemarin melakukan unjuk rasa, akan segera dipulangkan. Fadil mengungkapkan bahwa pihaknya hanya ingin memberikan mengedukasi dan mempersilahkan mereka untuk menyampaikan aspirasi serta pendapat namun jangan sampai melakukan tindakan anarkis saat demo.


"Saya nitip ini saja, terutama kepada bapak-bapak keluarganya. Nanti sesampainya di rumah, nuwun sewu agar dinasehati supaya lain hari kalau diajak untuk melakukan unjuk rasa, kalau memang tidak jelas, tidak perlu ikut serta," ujar Fadil. (yyan)


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad