Mensos Temukan Warga Surabaya Tidak Terima Bansos PKH, Satu Keluarga Disabilitas - Kabar Surabaya

Terbaru

Monday, November 18, 2024

Mensos Temukan Warga Surabaya Tidak Terima Bansos PKH, Satu Keluarga Disabilitas

Mensos Temukan Warga Surabaya Tidak Terima Bansos PKH, Satu Keluarga Disabilitas


Kabar Surabaya - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), yang juga dikenal sebagai Gus Mensos, menemukan sebuah keluarga di Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya, yang memiliki empat anak penyandang disabilitas tetapi tidak lagi menerima manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH). Temuan ini diungkap Gus Mensos saat melaksanakan agenda belanja masalah pada Minggu (17/11/2024).

“Kita temukan ada keluarga penerima manfaat yang seharusnya tetap berlanjut, tetapi bantuannya terputus. Ini menunjukkan pentingnya kertas kerja dan data yang benar-benar mencerminkan kenyataan di lapangan,” ujar Gus Mensos.



Keluarga tersebut adalah pasangan Bambang Sasmito (41) dan Tita Riama (38), yang memiliki empat anak: Tabitha Nurul Aini (16), Miftahul Huda (12), dan Hanum Putri Ramadhani (6) yang mengidap Cerebral Palsy, serta Idangmas Gale Kamandaru (1), yang mengalami hambatan pertumbuhan. Meskipun mereka pernah menerima bantuan PKH, bantuan tersebut dihentikan karena data keluarga dinyatakan tidak memenuhi kriteria, meskipun salah satu komponen PKH adalah penyandang disabilitas.


Gus Mensos menekankan bahwa validasi dan pembaruan data menjadi prioritas Kementerian Sosial untuk memastikan bantuan tersalurkan secara tepat. Ia juga menggarisbawahi pentingnya pendamping PKH memahami sejarah bantuan dan kondisi sosial ekonomi keluarga penerima manfaat.

/div>

“Pendamping PKH adalah ujung tombak program ini. Mereka harus mengenal tidak hanya nama, tetapi juga permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan. Kalau pendamping tidak memahami ini, bagaimana program bisa efektif?” tegas Gus Mensos.


Kegiatan belanja masalah ini menjadi agenda rutin Gus Mensos untuk memantau pelaksanaan program kesejahteraan sosial di lapangan sekaligus mengidentifikasi kendala yang dihadapi. Ia berharap evaluasi ini dapat memperbaiki sistem distribusi bantuan agar semakin akurat dan berkelanjutan sesuai arahan Presiden RI.

“Ke depan, kita akan perbaiki ini. Data yang valid dan pendamping yang memahami tugasnya adalah kunci agar keluarga seperti ini tidak lagi terlewatkan,” tutupnya.


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad