Proyek Box Culvert Surabaya Panen Keluhan Masyarakat
Kabar Surabaya - Pada bulan April 2024 ini Pemerintah Kota Surabaya sepertinya berupaya untuk mempercepat penanganan banjir dan genangan yang selama ini masih menjadi "momok" bagi sebagian warganya. Salah satu penanganan yang dilakukan adalah dengan memasang box culvert serta gorong-gorong di semua kawasan yang tujuannya untuk memperlancar aliran air.
Namun pembangunan tersebut rupanya memberikan efek samping yang sangat memberatkan bagi masyarakat sekitar proyek tersebut. Hal ini tampak dari banyaknya laporan keluhan masyarakat yang masuk dan dilaporkan ke media Radio Suara surabaya. Keluhan antara lain mengenai berkurangnya lebar jalan, kemacetan, kebocoran pipa gas PGN, matinya aliran air PDAM, serta tertutupnya akses keluar masuk perusahaan atau perumahan, bahkan ada proyek yang terhenti dalam proses pengerjaannya.
Kemacetan Panjang
- Jonathan, salah satu warga, pada Sabtu (23/3/2024) mengeluhkan kemacetan yang terjadi sejak adanya pengerjaan saluran dengan box culvert di Jalan HR Muhammad, Exit Tol Satelit hingga HR Muhammad. Dia meminta pemerintah kota untuk mempercepat pengerjaannya.
- Sugito, pendengar lainnya, melaporkan bahwa Pondok Benowo Indah setiap hari mengalami kemacetan karena proyek saluran dengan box culvert.
- Ahmad Taufik Kurnianto juga melaporkan pada Sabtu (30/3/2024) bahwa dia terjebak macet di Jalan Pecindilan Surabaya karena pekerjaan proyek saluran dengan box culvert dekat pertigaan.
- Beberapa lokasi pembangunan yang menjadi sumber komplain meliputi Benowo-Babat Jerawat-Sememi, HR Muhammad, Kertajaya, Bratang, Keputih, Manyar Indah, Dukuh Kupang Barat, Ngagel Jaya Selatan, Kutisari Utara, Pecindilan, Kalianyar, Kembang Jepun, Jambangan, Dukuh Menanggal, Sumur Welut, Kebraon, Bangkingan, Kupang Jaya, Mojo Kidul, dan Rajawali.
Kebocoran Pipa PDAM
Keluhan yang juga disampaikan adalah mengenai kerusakan pipa PDAM di beberapa lokasi seperti Kembang Jepun, Jambangan, Kertajaya, Dukuh Menanggal, Keputih, Gayungsari, dan Dukuh Kupang Barat, yang mengakibatkan pelanggan di wilayah sekitarnya terdampak dengan berbagai masalah mulai dari aliran air yang mengecil hingga mati total.
Pada tanggal 19 Maret 2024, pipa Perusahaan Gas Negara (PGN) di Ngagel Rejo mengalami kebocoran karena pembangunan saluran dengan box culvert, sehingga wilayah Bratang, Krukah, Ngagel Jaya Selatan, dan Ngagel Rejo terdampak dengan matinya aliran PGN.
Menyikapi hal ini, Punky Khoirudin dari Humas PGN Jawa Timur membenarkan adanya kebocoran pipa dan menyatakan bahwa petugas telah melakukan perbaikan dengan melakukan penggalian dan pengurasan.
Pengerjaan Terbengkalai
Keluhan lainnya mencakup kesulitan keluar masuk perumahan, kemacetan di Pecindilan, Keputih, dan Pecindilan-Kalianyar. Totok. Warga melaporkan bahwa penggalian untuk saluran dengan box culvert di Keputih Tegal Timur depan rumahnya belum selesai hingga hari tersebut, sehingga kendaraannya tidak bisa masuk.
Rizaldy juga melaporkan bahwa akses keluar masuk kendaraan operasional perusahaannya tertutup oleh proyek saluran dengan box culvert di Jalan Kupang Jaya.
Kesulitan lain yang disoroti oleh masyarakat adalah lamanya pengerjaan proyek gorong-gorong yang sedang berlangsung di hampir seluruh penjuru Kota Pahlawan. Endah Suryawati melaporkan bahwa pembangunan di Keputih Tegal Timur sejak sebelum Ramadan masih dalam keadaan terbuka dan belum selesai, menyebabkan ketidaknyamanan bagi warga sekitar.
No comments:
Post a Comment