Punya Dendam Ke Persebaya-kah..?, Berikut Profil Wahyudi Hamisi
Kabar Surabaya - Nama Wahyudi Hamisi, yang sebelumnya dikenal sebagai pemain sepak bola berbakat, kini menjadi pusat perhatian setelah terlibat dalam insiden kontroversial dengan kepala Bruno Moreira.
Lahir pada 28 Juli 1997 di Kotamobagu, Sulawesi Utara, Indonesia, Wahyudi Setiawan Hamisi memiliki tinggi 1,66 meter. Ia memulai karier sepak bolanya sejak remaja, dengan meniti langkahnya dari level junior bersama Borneo FC pada 2014 hingga 2015 sebelum melangkah ke level senior.
Bersama Borneo FC, Wahyudi menjadi bagian penting selama delapan tahun, mulai dari 2015 hingga 2023. Selama periode tersebut, dia tampil sebanyak 101 kali dengan mencetak dua gol dan memberikan tiga assist. Prestasinya tidak terlepas dari catatan kartu kuning dan merah, dengan total 30 kartu kuning, 1 kartu kuning kedua, dan 2 kartu merah.
Statistik Wahyudi Hamisi bersama Borneo FC Samarinda
Penampilan: 101
Gol: 2
Assists: 3
Kartu Kuning: 30
Kartu Kuning Kedua: 1
Kartu Merah: 2
Menit Bermain: 5.417
Pada suatu waktu di Borneo FC, Wahyudi Hamisi mengunggah video permintaan maaf kepada Robertino Pugliara setelah insiden tekel keras yang menyebabkan Robertino terluka parah dalam pertandingan melawan Persebaya Surabaya. Dalam video tersebut, Wahyudi menegaskan bahwa tidak ada niatan untuk melukai dan menyatakan penyesalannya, meminta maaf kepada keluarga besar Robertino, Persebaya Surabaya, dan Bonek.
Presiden Borneo FC, Nabil Husein, membenarkan permintaan maaf tersebut, menegaskan bahwa Wahyudi Hamisi tidak bermaksud jahat dan insiden tersebut menjadi pembelajaran berharga.
Pada tahun 2023, Wahyudi Hamisi pindah ke PSS Sleman dengan harapan membawa pengembangan baru dalam kariernya. Bersama PSS Sleman, dia mencatatkan dua penampilan dengan satu gol, mengenakan nomor punggung 33.
Statistik Wahyudi Hamisi bersama PSS Sleman
Penampilan: 23
Gol: 2
Assists: 1
Kartu Kuning Kedua: 1
Kartu Merah: 0
Menit Bermain: 1.841
Namun, perjalanan Wahyudi di PSS Sleman tidak tanpa sorotan. Insiden kontroversial terjadi lagi dalam pertandingan melawan tim lawan, di mana dia terlihat menginjak kepala Bruno Moreira. Insiden ini menciptakan gelombang kecaman dari media dan penggemar sepak bola, menimbulkan pertanyaan tentang etika dalam olahraga.
Keberhasilan dan prestasi dalam sepak bola seringkali diikuti oleh kontroversi, dan Wahyudi Hamisi tidak terkecuali. Insiden ini mempertanyakan masa depannya dalam dunia sepak bola. Apakah insiden ini akan menjadi batu loncatan untuk perubahan dan pengembangan pribadinya, ataukah menjadi batu sandungan yang menghentikan kariernya?
Wahyudi Hamisi, dengan segala prestasi dan kontroversinya, menimbulkan pertanyaan tentang arah karier masa depannya. Apakah insiden ini akan menjadi momen perubahan positif ataukah menjadi kendala yang sulit diatasi? Waktu yang akan memberikan jawaban. Yang pasti, insiden ini memberikan pelajaran bagi semua pihak di dunia sepak bola tentang pentingnya menjaga etika dan fair play dalam setiap pertandingan.
No comments:
Post a Comment