MIRIS.!!,3 Siswa Sekolah Dikeroyok, Disundut Rokok Dan Kepala Dilempar Paving - Kabar Surabaya

Terbaru

Thursday, August 4, 2022

MIRIS.!!,3 Siswa Sekolah Dikeroyok, Disundut Rokok Dan Kepala Dilempar Paving

MIRIS.!!,3 Siswa Sekolah Dikeroyok, Disundut Rokok Dan Kepala  Dilempar Paving


Kabar Surabaya - Setelah pandemi Covid-19 telah mereda, semua sekolah baik tingkat dasar hingga tinggi telah kembali memulai pembelajaran secara tatap muka. Semua kegiatan sekolah mulai pembelajaran hingga keliatan lainnya telah dilaksanakan secara normal. Mirisnya, ada saja sekelompok siswa yang justru melakukan aksi kekerasan pada saat kegiatan sekolah telah dimulai. Tindakan kekerasan ini bahkan sudah mengarah kepada Tindakan yang menjurus kepada Hukum Pidana.



Ngerinya, Kasus kekerasan ini terjadi mulai hari Sabtu (30/07/2022) sampai pada hari Minggu (317/2022) dinihari. Menurut salah satu korban yang berinisial (D), saat itu dirinya bersama beberapa teman sedang menikmati Malam Minggu di kawasan Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya Barat. Saat itu dirinya mengetahui jika telah terjadi keributan pada pertandingan Futsal antara SMAN 7 dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dr Soetomo Surabaya (SMEKDOR) yang merupakan sekolahnya.Keributan itu rupanya juga merembet kepada kledua alumni sekolah masing-masing.  


Saking kerasnya bentrokan antara kedua sekolah tersebut, kejadiannya sampai terjadi diluar gedung futsal. Saat itu korban D (17) berhasil melerai pertikaian yang terjadi, lalu berkoordinasi dengan temannya di  SMAN 7 agar membawa adek kelasnya (siswa SMAN 7) yang menjadi korban pemukulan anak Smekdor. 

 

Setelah itu D bergeser ke GOR Pancasila untuk melakukan koordinasi dengan teman-temannya lagi serta alumninya. Namun, pada saat bersamaan, ada beberapa anak SMAN 7 yang melintas didekat mereka. Karena situasi masih memanas, tanpa diduga adek kelas dari D ini langsung menyerang mereka. namun D kembali bisa melerainya agar adek kelasnya tidak memukuli anak SMAN 7 yang lewat tadi.


Kemudian D berkoordinasi lagi dengan sahabatnya semasa kecil yang saat ini bersekoleh di SMAN 7 Surabaya. Dlam koordinasi tersebut D mengirimkan vidio yang maksudnya bercanda mengenai semlah siswa SMEKDOR yang sedang ribut di halanan. Rupanya kiriman vidio dari D ini ditanggapi secara keliru oleh temannya. Vido tersebut langsung di share ke grup SMAN 7 termasuk kepada grup alumni.


Para alumni SMAN 7 yang melihat vidio tersebut rupanya langsung naik pitam. Kemudian D langsung dihubungi oleh para alumni SMAN 7 yang mengajaknya bertemu di warkop dekat BG Junction. D saat itu tidak memiliki prasangka apapun. Dirinya hanya ingin masalah pertikaian tersebut segera selesai. D tidak sendirian dirinya mengajak serta SL (17)

 


Dari warkor tersebut, mereka berpindah tempat du Jalan Prigadi. Rupanya dijalan tersebut keduanya sudah ditunggu oleh puluhan alimni SMAN7 Surabaya. Belum juga turun dari motor dirinya mendapatkan hantaman oleh helm dibagian muka. Pengeroyokani ini dilalukan oleh sekitar 20 orang. D dan SL yang tidak siap, langsung saja terkapar diatas tanah. Bahkan matanya sampai tidak bisa melihat jelas akibat banyaknya menerima hantaman.

 

Melihat keduanya terkapar, semua pengeroyoknya lantas membuatnya tersadar. Mereka berdiua diajak untuk berputar-putar. Ketika sampai didaerah Tambaksari D dan SL kembali dihajar dengan jebat, bahkan keduanya di sundut rokok yang menyala di leher dan di lengan. Pengeroyokan ini berlangsung hinga pukul 03.00wib dinihari.

 

Meskipun sudah babak belur, pengeroyokan sadis ini belum juga berhenti. Mereka dibawa lagi ke Jalan sekitar SMAN 9 Kota Surabaya. Disana keduanya kembali dihajar tanpa ampun. Tragisnya, para penganiaya ini kemudian merampas handphone milik D dan menghubungi RZ yang saat itu berada dirumah. Para pengeroyok ini mengaku sebagai D dan mengirimkan pesan kalau minta dijemput di lokasi kejadian.

 

RZ yang tidak paham mengenai kejadian pertikaian ini langsung datang ke lokasi. Begitu sampai, anak yatim ini langsung dihajar pula tanpa ampun oleh puluhan orang. Saking sadisnya RZ yang sudah dalam keadaan terlentang tak berdaya langsung hendak dilempar paving pada kepalanya. Beruntung D melihat hal tersebut dan menangkis paving tersebut dengan tangannya. RZ sendiri merupakan adik kelas dari D dan SL. 

 


Setelah dihajar habis-habisan ketiganya langsung dibawa ke SPBU Pertamina Kusuma Bangsa. Mereka disuruh membersihkan luka-luka yang ada dan mencuci muka. Kemudian mereka dibebaskan untuk pulang kerumah masing-masing. Sesampainya dirumah ketiganya langsung menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada orang tua dan akhirnya membuat laporan kepada pihak Kepolisian.

 

Saat ini pihak Kepolisian masih melakukan pengusutan terhadap kasus kekerasan yang terjadi antar siswa dan alumni sekolah ini. Penyelidikan telah dilakukan dan sebentar lagi pihak Kepolisian akan melakukakn pemanggilan terhadap saksi-saksi yang ada dilapangan (yya)


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad