Kenali Efek Samping Vaksin Booster yang Bisa Dialami Remaja Usia 16 Tahun
Kabar Surabaya - Meskipun pandemi Virus Covid-19 telah melandai, namun pemerintah masih terus melakukan penyuntikan Vaksin Booster bagi masyarakat umum. Pemberian Vaksin Booster ini terus dikebut karena jumlah cakupan masyarakat yang telah mendapatkannya masih terbilang rendah. Padahal Vaksin Booster ini sangat diperlukan untuk menuntaskan pandemi yang berkepanjangan hingga saat ini.
Awalnya Vaksin Booster ini diberikan kepada mereka yang telah berusia 18 tahun keatas, namun saat ini pemberiannya diperluas lagi. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin virus corona (Covid-19) yang diproduksi Pfizer-Biontech (Comirnaty). Hal ini menandakan kalau vaksin tersebut bisa digunakan untuk anak usia 16-18 tahun.
Besaran dosis vaksin yang diberikan untuk usia 16 tahun keatas ini adalah sebanyak 1 dosis vaksin, atau 0.3ml. Sedangkan jaraknya dengan vaksin dosis kedua minimal 6 bulan. Meskipun demikian, untuk pelaksanaan di Kabupaten atau Kota masing-masing akan menunggu instruksi dari Kementrian Kesehatan. Namun pastinya akan dilakukan dalam waktu dekat.
2. Gangguan pada jaringan sendi dan otot (6,7 persen)
3. Sakit kepala (5 persen)
4. Lymphadenophathy/pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening (2,7 persen)
5. Gangguan saluran cerna (1,7 persen).
Untuk evikasinya sendiri, pemberian Vaksin Booster untuk anak hingga remaja ini menunjukkan efikasi sebesar 95,6 persen dalam mencegah terjadinya COVID-19. Mengacu pada Data Real World Evidence juga menunjukkan efektivitas booster vaksin Comirnaty sebesar 93 persen dalam menurunkan jumlah hospitalisasi akibat COVID-19. Selain itu penelitian juga menunjukkan 92 persen dalam menurunkan risiko COVID-19 berat, dan 81 persen dalam menurunkan kematian akibat COVID-19. (yyan)
No comments:
Post a Comment