Fraksi PSI Sebut Data Pemkot Surabaya Tentang Warga Rumah Mewah Banyak Terpapar COVID Ada Yang SALAH
Kabar Surabaya – Saat ini Pemerintah Kota Surabaya masih tetap serius untuk memutus mata rantai penularan Virus COVID-19. Beragam cara telah dilakukan mulai dari penerapan jam malam hingga keharusan Rapid Test bagi warga yang datang keluar kota. Hal ini dilakukan semata-mata untuk membawa Kota Surabaya kembali ke Zona Hijau.
Dalam beberapa kali kesempatan Wali Kota Surabaya Tri Rismahrini
juga sering memaparkan data kalau ada banyak pasien terkonfirmasi positif COVID-19
ini yang berasal dari perumahan mewah menengah keatas. Dari hasil yang berhasil
ditracking oleh Gugus Tugas Percapatan Penanganan COVID-19 Surabaya, banyak
diantara warga yang tinggal di perumahan mewah ini memiliki riwayat perjalanan
ke luar kota maupun ke luar negari.
Namun, data yang dipaparkan oleh Walikota Risma ini kemudian dipertanyakan oleh beberapa anggota dewan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Pernyataan Pemkot Surabaya mengenai banyaknya warga pemilik rumah mewah yang terkonfirmasi Virus Corona ini dianggap oleh Jossiah Michael akan membuat masyarakat tersekat-sekat.
Menurut analisa dari Josiah Michael, kalaupun warga pemilik rumah mewah ini banyak yang terkonfirmasi positif, bisa jadi karena mereka memiliki kemampuan finansial untuk melakukan Rapid tes dan SWAB Test secara mandiri. Pernyataan Pemkot Surabays tersebut dianggap bisa menurunkan kesadaran masyarakat yang tinggal diperkampungan dan bisa jadi akan mengakibatkan munculnya berita HOAX kalau COVID-19 ini adalah penyakit orang kaya.
Tetapi Josiah dalam kesempatan ini juga mengapresiasi kerja
keras Pemkot Surabaya dalam melakukan penanganan terhadap Virus COVID-19.
Hal senada juga diucapkan oleh William Wirakusuma, bahkan beliau juga balik bertanya, mengapa perumahan mewah...?. Padahal menurut Ketua Fraksi PSI ini, pada laman lawancovid19 milik Pemkot Surabaya ini beberapa rumah mewah justru bersih dari sebaran Virus Corona, kalaupun ada jumlahnya sangat minim. Hal ini menunjukkan kalau banyak data yang tidak akurat atau salah. (yyan)
No comments:
Post a Comment