eSIM ???, Rupanya Ini Sebab Pemerintah Ngotot Melakukan Penerapan eSIM - Kabar Surabaya

Thursday, April 24, 2025

demo-image

eSIM ???, Rupanya Ini Sebab Pemerintah Ngotot Melakukan Penerapan eSIM

buying-sim-card-in-indoneasia08
eSIM ???, Rupanya Ini Sebab Pemerintah Ngotot Melakukan Penerapan eSIM 


Kabar Surabaya – Di tengah meningkatnya ancaman keamanan siber dan maraknya penyalahgunaan identitas seluler, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mulai mengambil langkah konkret: mendorong migrasi dari kartu SIM fisik ke embedded SIM (eSIM). Kebijakan ini bukan sekadar mengikuti tren global, tetapi juga menjadi bagian dari strategi besar penguatan sistem keamanan digital nasional.

Menurut Adis Alifiawan, Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit, dan Standardisasi Infrastruktur Digital Komdigi, penerapan eSIM bukan tanpa alasan.


“Tujuan utama dari eSIM adalah peningkatan keamanan. Ini bukan sekadar teknologi baru, tapi cara untuk meminimalkan risiko penyalahgunaan identitas,” tegas Adis dalam pernyataannya di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Depok.


Lebih dari Sekadar Tren Teknologi

eSIM, yang telah lama diterapkan di negara-negara maju, memungkinkan pengguna untuk langsung mengaktifkan layanan seluler tanpa perlu memasukkan kartu fisik. Selain praktis, teknologi ini juga menawarkan lapisan keamanan tambahan, karena lebih sulit untuk disalahgunakan dibandingkan SIM konvensional yang mudah dipindahkan antar perangkat.

Namun demikian, Komdigi menyadari bahwa eSIM bukan solusi tunggal. Kritik terhadap kebijakan ini pun muncul, terutama dari kalangan yang menilai bahwa penguatan registrasi NIK seharusnya mendapat prioritas.

“Kami tidak menutup mata. eSIM hanyalah salah satu cara. Pemerintah akan menggabungkan berbagai pendekatan demi menciptakan ekosistem digital yang aman,” jelas Adis.


Mengurangi Risiko, Meningkatkan Kepercayaan

Dengan semakin tingginya ketergantungan masyarakat pada layanan digital berbasis ponsel—mulai dari perbankan hingga identitas elektronik—ancaman seperti SIM swap fraud, kloning kartu, dan pengambilalihan akun menjadi isu krusial. Dalam konteks ini, eSIM hadir sebagai inovasi yang dapat mempersempit celah keamanan tersebut.

Pemerintah berharap adopsi eSIM secara luas dapat menekan potensi penyalahgunaan data pribadi dan kejahatan berbasis seluler. Namun, tantangannya tidak kecil—mulai dari keterbatasan perangkat yang mendukung, hingga edukasi publik tentang manfaat dan risiko teknologi ini.


/div>

Kiamat SIM Fisik atau Evolusi Bertahap?

Sementara laporan mencatat bahwa lebih dari 1 juta warga Indonesia telah mulai bermigrasi ke eSIM, pemerintah belum menetapkan tenggat waktu penghentian total penggunaan SIM fisik. Artinya, kita masih berada dalam masa transisi, di mana teknologi baru diuji, disosialisasikan, dan disempurnakan.


Penutup: Menuju Digitalisasi yang Aman dan Inklusif

Migrasi ke eSIM adalah bagian dari puzzle besar transformasi digital Indonesia. Namun seperti disampaikan Komdigi, ini bukan satu-satunya keping. Integrasi kebijakan, pembenahan sistem registrasi, serta edukasi masyarakat akan menjadi faktor penentu keberhasilan.

Apakah eSIM akan benar-benar menggantikan kartu SIM konvensional dalam waktu dekat? Mungkin belum. Tapi satu hal jelas: arah menuju masa depan digital yang lebih aman sudah mulai digerakkan.


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Contact Form

Name

Email *

Message *

Contact Form

Name

Email *

Message *