Pemkot Siap Rekrut Puluhan Crew Untuk Jalankan Feeder Pada Bulan Depan

Pemkot Siap Rekrut Puluhan Crew Untuk Jalankan Feeder Pada Bulan Depan

Kabar Surabaya - Pada tahun 2022 kemarin, Kota Surabaya dinobatkan sebagai kota termacet di Indonesia. Predikat ini tentu saja membuat semua pihak terkaget-kaget. Apalagi DKI Jakarta yang selama ini digambarkan memiliki kemacetan yang parah, justru menempati posisi kedua setelah Kota Surabaya. Kemacetan tentu identik dengan banyaknya jumlah kendaraan yang melaju dijalan raya. Jumlah kendaraan ini tidak sebanding dengan ruas jalan yang ada

Salah satu cara untuk menghilangkan kemacetan, tentu saja dengan mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di jalan raya. Salah satu cara untuk mengurangi jumlah kendaraan adalah dengan menyediakan transportasi yang layak bagi pengguna jalan. Sehingga mereka mau beralih menggunakan transportasi umum dengan sukarela.

Saat ini Kota Surabaya sudah memiliki Soroboyo Bus yang beroperasi di Jalan Utama dan Jalanan Protokol. Karena hanya beroperasi di jalan besar, Bus berwarna merah ini dianggap kurang fleksibel bagi masyarakat. Tentunya masyarakat yang bermukim di perumahan maupun kampung masih membutuhkan angkutan untuk sampai ke jalan besar, dimana Suroboyo Bus berada. Sementara saat ini jumlah angkot sudah mulai berkurang.

Guna mengatasi hal tersebut, pada bulan Februari mendatang Dinas Perhubungan Kota Surabaya akan mulai mengoperasikan angkutan yang berkonsep feeder. Nantinya Feeder ini akan beroperasi dari kawasan pemukiman warga untuk membawa penumpang menuju ke Suroboyo Bus yang berada di tengah kota. 

Dari konsepnya angkutan Feeder ini mirip dengan angkot, namun rutenya akan lebih dalam untuk masuk ke pemukiman warga. Feeder juga tidak akan beroperasi ialan utama yang dilalui oleh Suroboyo Bus. kapasitas dari feeder ini bisa sampai 14 penumpang sekali angkut. Untuk pembayarannya menggunakan non tunai atau cashless dan unitnya akan dilengkapi dengan penyejuk ruangan (AC).

Tidak main-main, Dishub Kota Surabaya telah mendatangkan sebanyak 57 unit Feeder pada tahun ini. Harapannya, semua kawasan pemukiman akan bisa terjangkau dengan 57 unit feeder tersebut. Saat ini pihak Dishub masih melakukan penataan rute dan halte secara optimal dengan perhitungan yang tepat. 

Sedangkan untuk crew yang bertugas, termasuk driver, pihak Dishub membuka kesempatan kepada para sopir angkot untuk bergabung. Tentnya feeder ini tetap berkonsep Buy The Service, dalam artian, crew tidak akan dibebani oleh uang setoran. Baik sepi ataupun rame penumpang, feeder akan tetap berjalan sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan. (yyan)