Mengaku Tidak Bisa Makan, PKL Watu-Watu Kenjeran Jebol Pagar Dan Blokade Jalan Dengan Gerobak Sampah
Kabar Srabaya - Pada saat libur panjang seperti saat ini, tingkat kunjungan wisata masyarakat ke tempat wisata semakin meningkat. Hal ini juga dialami oleh Kota Surabaya. Namun sayangnya, di salah satu tempat wisata kawasan Pantai Kenjeran malah terjadi aksi demo yang dilakukan oleh pada pedagang PKL.
Para Pedagang Kali Lima (PKL) di Pantai Kenjeran, khususnya di lokasi Watu-Watu, kembali menciptakan kerusuhan dengan merusak fasilitas umum. Dugaan kuat muncul bahwa mereka tidak bersedia untuk diatur atau dilarang berjualan di kawasan pinggir pantai tersebut. Oleh karena itu, kawasan Watu-Watu Kenjeran ini telah diberi pagar besi pada sekelilingnya.
"Gak isok mangan kita iki, hore hore merdeka merdeka," terdengar suara dari rekaman tersebut.
Aksi merusak fasilitas umum ini juga melibatkan pembuangan sampah sembarangan di jalanan, seperti yang terlihat dalam rekaman video lainnya.
Camat Bulak Surabaya, Hudaya, ketika dikonfirmasi oleh selalu.id, membenarkan kejadian tersebut.
"Iya (benar video itu)," kata Hudaya melalui pesan singkat.
Meski mengakui kejadian tersebut, Hudaya menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan tiga pilar untuk menangani situasi tersebut.
"Saya masih koordinasi dengan tiga pilar," ujarnya.
"Saya sedang melakukan pertemuan perwakilan PKL," tambahnya.
Sebagai latar belakang, Pemerintah Kota Surabaya telah mengeluarkan aturan yang melarang pedagang untuk berjualan di sepanjang pantai karena dapat menyebabkan kemacetan dan mengganggu pengguna jalan. Sebagai alternatif, Pemkot telah menyediakan tempat berjualan terpadu di Sentra Ikan Bulak (SIB), yang berlokasi tidak jauh dari lokasi berjualan para pedagang.
No comments:
Post a Comment