Saat Banyak Sekolah dagang Seragam, Pemkot Surabaya Malah Berikan Secara Gratis

Kabar Surabaya - Pada bulan Juli hingga Agustus mendatang, merupakan waktu dimana sekolah disibukkan oleh Penerimaan Siswa Baru (PPDB). Pada masa PPDB seperti ini, ada dua hal yang menjadi permasalahan bagi orang tua murid. Permasalahan tersebut adalah sistim Zonasi yang penuh kecurangan dan mahalnya harga seragam sekolah yang harus dibeli oleh orang tua murid.

Kedua permasalahan tersebut merupakan permasalahan klasik yang selalu muncul setiap tahunnya. Permasalahan yang paling memberatkan para orang tua murid setelah anaknya diterima sekolah adalah mahalnya seragam sekolah yang harus dibeli. Pada umumnya, pihak sekolah akan mengarahkan orang tua murid untuk membeli seragam bagi putra-putrinya melalui Koperasi Sekolah. 

Mirisnya, meskipun membeli di Koperasi Sekolah, harga yang tertera sangatlah mahal. Bahkan ada yang mencapai 495ribu. Jika ditotal semua seragam, seperti seragam harian, seragam batik, seragam pramuka dan beragam atributnya, harganya mencapai Rp 2juta lebih. Tentu saja hal ini sangat memberatkan orang tua, apalagi bagi mereka yang penghasilannya minim.

Namun, hal ini berbeda dengan Kota Surabaya, karena Walikota Eri Cahyadi melarang semua sekolah SD dan SMP menjual seragam sekolah. Kalaupun mau menjual seragam, harganya harus setara dengan harga dipasaran. Bahkan kalau perlu bisa lebih murah. karena sekolah tentunya membeli dalam jumlah besar /grosir.

Dalam hal ini Walikota Eri sangat tegas dalam mewanti-wanti pihak sekolah. "Jangan sampai membangunkan singa yang sedang tidur. Kala saya dengar ada kasus penjualan seragam sekolah dengan harga mahal, saya akan lebih marah daripada yag saya lakukan di RS Soewandhi. Kalau harganya lebih murah silahkan," tegas WAlikota Eri.

Pemkot Surabaya tidak mau berpolemik panjang terhadap urusan seragam sekolah ini, bahkan pada hari Senin (25/07/2023) kemarin sebanyak 7000 siswa mendapatkan seragam gratis. Tidak itu saja,mereka juga mendapatkan perlengkapan sekolah seperti sepatu dan tas sekolah. Selain itu juga ada uang saku bulanan sebesar Rp 200.000/ bulan. Mereka ini adalah siswa-siswi yang tergabung dalam beasiswa Pemuda Tangguh.

Uniknya, semua seragam yang dibagikan tersebut sudah dalam keadaan jadi baju. Untuk penjahitnya sendiri adalah para UMKM jahit yang ada di Kota Surabaya. (yyan)