Ini 5 Sosok Penyekapan Wanita Dijadikan PSK Tretes - Kabar Surabaya

Terbaru

Monday, November 21, 2022

Ini 5 Sosok Penyekapan Wanita Dijadikan PSK Tretes

Ini 5 Sosok  Penyekapan Wanita Dijadikan PSK Tretes


Kabar Surabaya - Saat ini dunia sudah memasuki era modern, dimana semua manusia telah diberlakukan sama, sederajat dan merdeka tanpa ada batasan apapun. Namun sayangnya hal tersebut masih sulit untuk diterapkan. Tragisnya, sampai saat ini, rupanya masih banyak kasus perdagangan manusia yang dibungkus dengan kegiatan tertentu. Salah satunya adalah peristiwa miris yang terjadi di kawasan Pasuruan.



Sebagaimana diketahui bersama, bahwasannya pihak Kepolisian Polda Jatim telah berhasil membongkar kasus penyekapan beberapa wanita dikawasan Ruko Gempol Pasuruan. Mirisnya, wanita yang disekap tersebut tidak hanya satu, melainkan ada 19 orang yang terdiri dari  15 wanita dewasa dan 4 orang merupakan anak-anak yang masih dibawah umur. Kejadian ini terungkap berkat informasi dari masyarakat yang melaporkan adanya kegiatan prostitusi dibawah umur. 


Kegiatan penggrebekan sebuah ruko di kaasan Gempil - Pasuruan ini dilaksanakan pada hari Senin 14/11/2022) sekitar pukul 19.00wib. Penggrebekan ini dilakukan oleh Tim dari Jatanras dan Tim dari Ranakta Polda Jatim Surabaya. Dalam penggrebekan tersebut pihak Kepolisian tersebut, juga ditangkap 5 orang yang diduga sebagai pelaku penyekapan dan eksploitasi wanita dan anak-anak tersebut.


Kelima pelaku tersebut memiliki peran masing-masing, muli dari mucikari, penjaga warkop hingga pemilik wisma. Berikut data dari kelima pelaku tersebut :

1. Dimas Galih Pratikno (29), berperan sebagai pemilik wisma, pemilik warkop sekaligus mucikari.
2. Rose Nur Afni (30), berperan sebagai pemilik wisma, pemilik warkop dan juga mucikari.
3. Adi (42), berperan sebagai penjaga ruko dan OB.
4. Cahyo Eko Andriyono Pasurian (26), sebagai kasir warkop.
5. Agus Supriyanto (31), sebagai kasir di Wisma Pesanggrahan.

Nantinya, pihak Kepolisian akan terus melakukan pemeriksaan dan pengembangan kasus guna mencari pelaku yang sesungguhnya dan mencari apakah mereka memiliki jaringan di tempat lain.

 


Dalam prakteknya, semua wanita dan anak-anak yang disekap tersebut benar-benar tidak boleh keluar dari ruko kecuali untuk melayani para tamu sebagai PSK. Mereka juga tidak dibekali alat komunikasi apapun. Rata-rata mereka dipekerjakan sebagai PSK dengan tarif Rp 500ribu hingga Rp 800ribu. Dari tarif tersebut, para wanita ini mendapatkan Rp 300ribu hingga Rp 500ribu.

 

Kasus ini tentunya membuat masyarakat menjadi sangat miris, mengingat rupanya masih ada perdagangan manusia seperti ini. Apalagi kegiatan prostitusi tersebut berkedok sebagai warung kopi.  (yyan)


 

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad