PT.SMI Pecahkan Rekor Pemeriksaan Mata 6.000 Anak Di Kota Surabaya - Kabar Surabaya

Terbaru

Thursday, August 1, 2019

PT.SMI Pecahkan Rekor Pemeriksaan Mata 6.000 Anak Di Kota Surabaya

PT.SMI Pecahkan Rekor Pemeriksaan Mata 6.000 Anak Di Kota Surabaya

Kabar Surabaya - Mata adalah anugrah Tuhan yang harus di jaga dengan baik. Dengan mata, manusia bisa melihat dunia dengan lebih indah. Sayangnya banyak anak-anak yang meremehkan nikmat Tuhan yang paling penting ini. Sehingga saat ini banyak sekali di temukan anak-anak yang penglihatan matanya sudah terganggu meskipun masih bersekolah di tingkat Sekolah Dasar. 



Banyaknya mata anak yang terganggu penglihatannya di usia Sekolah Dasar inilah yang mendasari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) ("PT   SMI")    kembali    menyalurkan   bantuan   melalui   program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berupa Pemeriksaan Kesehatan Mata 6.000 Pelajar Sekolah Dasar. Program CSR PT.SMI berupa pemeriksaan mata ini merupakan program kedua setelah program sebelumnya di Kota Jakarta.

Alasan pemilihan lokasi di Kota Surabaya adalah karena Kota Surabaya merupakan kota metropolitan terbesar kedua di In-donesia setelah Jakarta dengan jurnlah populasi anak yang juga cukup besar (sekitar 32% penduduk yang masih bersekolah berada di jenjang Pendidikan Sekolah Dasar atau sederajat). 



Pemakaian gadget dan teknologi saat ini, di kota-kota besar sudah menjadi kebutuhan, termasuk untuk Kota Surabaya. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak usia sekolah bahkan balita saat ini juga sudah begitu dekat dengan gadget/gawai. Penggunaan gadget/gawai secara berlebihan dalam jangka panjang terbukti mengganggu penglihatan anak-anak. Di sisi lain, penggunaan gadget/ gawai bagi anak-anak tidak bisa dielakkan. Bahkan untuk menunjang kegiatan belajar misalnya, sejumlah sekolah justru mewajibkan pemakaian gadget/ gawai seperti handphone dalam mengakses data, materi pelajaran, pelatihan soal, dan sebagainya.

Resiko gangguan mata oleh sinar berwarna biru dari gadget/ gawai akan berlipat ganda pada anak-anak di bawah usia 10 tahun (usia pelajar Sekolah Dasar). Hal ini disebabkan karena kondisi mata anak-anak tersebut yang belum sepenuhnya sempurna. Lensa dan kornea mata anak masih sangat transparan dan rentan terekspos sinar. Anak-anak sekolah yang menghabiskan waktu selama lebih dari 7 jam dalam satu pekan menggunakan ponsel atau komputer juga berisiko mengalami rabun jauh.
 


Dalam kegiatannya ini, PT.SMI menggandeng Yayasari Inspirasi Anak Bangsa ("YIAB") selaku mitra pelaksana kegiatan serta menurunkan tim medis Dokter Spesialis Mata, Dokter Umum, Mahasiswa Kedokteran dan Refraktoris dari berbagai instansi yaitu, Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) cabang Jawa Timur, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) dan Ikatan Refraksi Optisien Indonesia (IROPIN) cabang Jawa Timur.

Di Kota Surabaya ini kegiatan pemeriksaaan mata di lakukan di 10 SD Muhammadiya yang tersebar di seluruh penjuru kota. Dari pantauan Kabar Surabaya, semua murid di sekolah tersebut sangat antusias untuk mengukuti kegiatan pemeriksaan mata yang di lakukan mulai tanggal 29 Juli 2019 hingga 31 Juli 2019.. Selain pemeriksaan mata, kegiatan ini juga di isi dengan penyuluhan tentang bagaimana pentingnya menjaga kesehatan mata yang di lakukan oleh Tim Mahasiswa Kedokteran dari Unair.



Pada hari ketiga pelaksanaan pemeriksaan mata anak ini, juga di lakukan seremonial untuk penutupan serangkaian kegiatan dan pemberian plakat pemecahan Rekor MURI dari Tim Museum Rekor Indonesia. Kegiatan yang di lakukan di SD Muhammadiyah 4 Pucang ini di hadiri oleh Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana dan Ketua Penggerak PKK Jawa Timur Arumi Bachsin.

Seremonial acara ini di buka oleh atlit panahan SD Muhammadiya 4 yang bernama Dita. Dari jarak 10 meter, atlit anak perempuan ini melesatkan panahnya dan mengenao balon sasaran sebagai penanda acara ini di mulai. Beragam hiburan di tampilkan dalam kegiatan ini, mulai dari tari Remo, penampilan Dokter Cilik serta Trio Vokal Suara yang suaranya cukup merdu.


Dalam sambutannya Whisnu Sakti Buana mengingatkan kembali kepada orang tua untuk meng-edukasi kepada anak-anaknya bagaimana menjaga kesehatan mata sejak dini. Beliau juga menyinggung penggunaan gadget yang berlebihan akan bisa merusak fungsi mata.

Sedangkan Arumi Baschin mengungkapkan kegembiraannya atas suksesnya acara ini. Namun istri dari Gubenur Jatim ini juga menyayangkan bahwa dari 6000 anak yang di periksa, ternyata jumlah mata anak yang terganggu penglihatannya juga banyak. (Yanuar Yudha)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad