Persoalan Sampah Jakarta Membuat Walikota Risma Terkena Serangan
Kabar Surabaya - Perkembangan Kota Surabaya yang semakin maju dan modern selalu menarik banyak pihak untuk mendatanginya. Hampir setiap hari banyak utusan dari kota-kota lain di Indonesia yang datang untuk menimba ilmu dari Kota Pahlawan ini. Mulai dari ilmu pemerintahan hingga infrastruktur. Salah satu yang kemarin datang untuk menemui Walikota Risma adalah anggota DPRD DKI Jakarta.
Kedatangan para anggota DPRD DKI jakarta ke Surabaya ini dalam rangka untuk belajar tentang cara pengelolaan sampah yang telah di lakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Kedatangan anggota DPRD DKI Jakarta ini di sambut langsung oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota.
Dalam pertemuan tersebut, anggota DPRD DKI Jakarta menanyakan berapa anggaran yang di butuhkan oleh Kota Surabaya untuk mengolah sampahnya. Lalu dengan cepat Walikota risma menjawab bahwa Kota Pahlawan ini membutuhkan dana sekitar 30 Milyar untuk mengelola sampah yang ada di seluruh kota. Biaya itu sudah termasuk ongkos untuk penyapuan dan pengangkutan sampah ke TPA.
Hal ini rupanya membuat para anggota DPRD DKI sangat terkejut, karena dari data yang mereka miliki, ternyata biaya pengelolaan sampah di wilayah yang di pimpin oleh Anies Baswedan itu adalah 3.7 Triyun. Hal ini kemudian membuat ketua Fraksi Nasdem merasa tertarik dengan apa yang di lakukan oleh Walikota Risma dalam hal pengelolaan sampahnya. Bahkan beliau malah berkeinginan Walikota Risma bisa datang ke Jakarta untuk membatu mengelola sampah.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Risma hanya tertawa kecil. Ketika awak media menanyakan hal tersebut, Walikota Surabaya hanya menjawab, bahwa dia siap untuk membantu siapapun. "Yang kota-kota kecil saja kita mau bantu kok, masak yang Kota besar enggak" jawabnya. Namun Walikota Risma juga menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak berniat untuk mengincar jabatan tertentu. "Ini murni hanya bagi-bagi ilmu saja, jadi jangan di bawa ke arah politik" tegasnya.
Namun ternyata, pertemuan Walikota Risma dengan anggota DPRD DKI berbuntut panjang. Hal ini di picu oleh cuitan salah satu tim TGUPP Anies Baswedan yang bernama Marco Kusumawijaya dalam postingan twitternya. Cuitan twitter tersebut di anggap menghina Walikota Risma dan menyerangnya secara personal.
Ada dua hal dalam cuitan marco yang membuat Kepala Humas Pemkot Surabaya meradang. Pertama menyebut Walikota Risma cocok menjadi Kepala Dinas Persampahan. Sedangkan yang kedua menyinggung mengenai persoalan hukum anak Walikota Risma yang tidak ada sangkut-pautnya sama sekali dengan masalah ini.
Cuitan dari Marco Kusumawijaya berbunyi "Keren!, bagus banget buat Kota jakarta kalau Ibu Trirismaharini mau jadi Kepala Dinas Persampahan. Dinas Lingkungan Hidup bisa di pecah menjadi salah satunya Sinas Persampahan. Semoga beliau mau, tentunya kalau sudah lega dengan urusan anaknya"
Menanggapi cuitan yang terlalu menyerang personal tersebut, M.Fikser selaku Kepala Humas Pemkot Kota Surabaya sangat menyayangkan. Fikser tidak menduga bahwa niat baik Walikota Risma yang ingin membantu malah di serang. Saat ini M.Fikser masih melakukan konsultasi dengan bagian hukum apakah nantinya akan di tindak lanjuti atau tidak. "Karena masalah ini sudah berada di ruang publik, biar publik yang menilainya" terang Fikser.
Sebenarnya persoalan serangan Tim TGUPP ini tidak perlu di lakukan. Karena hal ini akan memancing ketegangan antara Gubenur Jakarta dan Walikota Surabaya. Padahal sejatinya di antara ke dua orang toko tersebut sangtlah bersahabat baik. Mereka berdua adalah putra-putri bangsa terbaik yang memimpin daerahnya masing-masing. (Yanuar Yudha)
No comments:
Post a Comment