Kalahkan Surabaya, Inilah Pabrik Narkoba Terbesar Di Indonesia. Dikontrol Dari Malaysia
Kabar Surabaya - Polisi menggerebek sebuah rumah di Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, yang ternyata adalah pabrik produsen ganja sintetis terbesar di Indonesia. Pabrik ini telah beroperasi selama dua bulan dengan menyamar sebagai kantor event organizer (EO). Proses produksi narkoba ini dikendalikan dari Malaysia. Berikut adalah sejumlah fakta mengenai pabrik narkoba terbesar di Indonesia yang berada di Malang:
1. Penggerebekan Berdasarkan Pengembangan Kasus di Jakarta Selatan
Polisi menggerebek rumah yang ternyata adalah pabrik ganja sintetis tersebut berdasarkan hasil pengembangan kasus sebelumnya di Jakarta Selatan. Pabrik ini disebut sebagai laboratorium rahasia atau clandestine laboratory. Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada menjelaskan bahwa dalam kasus sebelumnya, polisi menemukan lokasi transit narkoba jenis ganja sintetis di salah satu apartemen di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, dengan barang bukti sebanyak 23 kg ganja sintetis dan penangkapan tiga tersangka dari Kabupaten Bekasi.
2. Rumah Berkedok Kantor EO
Para tersangka menyewa rumah kontrakan tersebut dengan dalih akan digunakan sebagai kantor event organizer (EO), namun faktanya digunakan untuk pabrik narkoba. Warga setempat tidak menyadari aktivitas di rumah itu karena tersangka menjalankan operasinya dengan sangat rapi. Salah satu warga setempat mengungkapkan bahwa rumah itu dulunya adalah tempat usaha fotokopi yang tutup sejak pandemi.
3. Pabrik Narkoba Terbesar di Indonesia
Polisi berhasil mengamankan barang bukti ganja sintetis seberat 1,2 ton, 25 ribu butir pil ekstasi, dan 25 ribu butir pil xanax. Selain itu, ditemukan juga 40 kilogram bahan baku yang setara dengan 2 ton produk jadi, yang dapat diproduksi menjadi 2,1 juta butir pil ekstasi. Peralatan produksi seperti mesin pencacah, mesin pencetak, mesin pemanas, dan cooler juga diamankan.
4. Proses Pembuatan Dikendalikan dari Malaysia
5. Pabrik Sudah Beroperasi 2 Bulan
Pabrik narkoba ini baru beroperasi selama dua bulan. Pada saat penggerebekan, polisi menemukan 1,2 ton ganja sintetis, 25.000 butir pil xanax, dan 25.000 butir pil ekstasi, serta bahan baku dan peralatan produksi lainnya. Wahyu menambahkan bahwa kapasitas produksi pabrik ini bisa mencapai 4 ribu butir ekstasi per hari.
Pengungkapan ini merupakan yang terbesar di Indonesia, dan polisi berhasil mencegah distribusi ganja sintetis dalam jumlah besar yang berpotensi membahayakan masyarakat.
No comments:
Post a Comment