Update Korban Perahu Tambang Surabaya Tenggelam, Satu Korban Masih Hilang
Kabar Surabaya - Kota Surabaya memiliki beberapa sungai yang ukurannya cukup lebar. Sampai saat ini di sungai tersebut masih terdapat alat penyeberangan tradisional berupa perahu tambang. Bentuk perahu tambang ini terbuat dari kayu dan memiliki badan yang cuku lebar. Sedangkan penggeraknya berupa sling besi yang membentang diatas sungai
Keberadaan perahu tambang tradisional ini masih tetap eksis karena memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Daripada harus memutar cukup jauh, masyarakat lebih memilih menggunakan jasa perahu tambang ini untuk menyeberang melewati sungai. Selain orang perahu tambang ini juga bisa menyeberangkan motor yang dibawa penumpangnya.
Karena pengelolanya adalah warga sekitar, terkadang faktor keselamatan menjadi taruhannya. Apalagi jika musim penghujan seperti ini, dimana arus sungai akan menjadi sangat deras. Ada kesalahan sedikit saja, akibatnya bisa fatal. Hal inilah yang terjadi pada perahu tambang yang ada di Sungai Brantas - Jalan Raya Mastrip Kemlaten, Kebraon, Surabaya. Pada hari Sabtu (25/03/2023) pagi tadi perahu yang sarat penumpang dan kendaraan tersebut tenggelam di dasar sungai.
Melihat hal tersebut, Agus langsung berteriak ke operator perahu dan menyenanyak apakan perahu tersebut bocor. Tak disangka, operator perahu yang bertugas juga langsung menyatakan kalau perahu tersebut bocor. Menurut Agus, tidak butuh waktu lama, perahu yang dinaikinya langsung tenggelam begitu cepat ke dasar sungai.
Para penumpang yang panik langsung berusaha untuk menyelamatkan dirinya masing-masing. Agus yang tidak bisa berenang lantas berpegangan pada tali tambang. Sedangkan beberapa penumpang lainnya ada yang berenang ke tepi sungai. Kondisinya saat itu terlihat mengerikan, karena perahu begitu cepatnya karam dan menenggelamkan banyak motor.
Tak begitu lama, petugas gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, serta Marinir datang dan mulai melakukan evakuasi. Setelah dilakukan pendataan ternyata masih ada korban wanita berusia 23 tahun yang belum ditemukan. Hingga akhirnya dilakukan pencarian dan penyelaman sekitar pukul 10.35 WIB. Namuan sampai pukul 11.40 WIB, warga Kemlaten tersebut masih belum dapat ditemukan.
Banyak kendala yang dialami oleh tim penyelam saat melakukan pencarian, mulai dari kedalaman yang mencapai 3 meter, banyak lumpur dan eceng gondok. hal tersebut membuat pandangan didalam air sangat kabur (0 visibility).
Dari data yang ada, keseluruhan penumpang yang naik di Perahu Tambang tersebut berjumlah 12 orang. Ditambah 2 operator perahu tambang menjadi 15 orang. 12 penumpang sudah ditemukan dan 1 masih dinyatakan hinga sampai saat ini. Beberapa penumpang ada yang langsung dubawa ke Puskesmas karena mengalami shock. (yyan)
No comments:
Post a Comment