Kabar Surabaya - Di tengah menurunnya kasus kekerasan yang dilakukan oleh para gangster, Kota Surabaya kembali digegerkan oleh kasus kekerasan lainnya. Mirisnya, kasus kekerasan ini terjadi didunia pendidikan yang dihuni oleh para siswa yang terpilih. Para siswa ini merupakan para Taruna yang mengenyam pendidikan di Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Kota Surabaya yang kampusnya ada di Kawasan Gunung Anyar Surabaya Timur.
Tentunya masyarakat sudah tidak asing lagi mendengar adanya kekerasan di kampus-kampus yang sistimnya menganut sistim semi militer ini. Adanya taruna senior yang membully juniornya seakan sudah menjadi hal yang lumrah. Kondisi ini seakan tidak pernah bisa hilang dan berjalan secara turun temurun dari angkatan ke angkatan. Mirisnya pula, kekerasan ini terjadi didalam lingkungan sekolah, dimana mereka seharusnya memperoleh pengawasan dari pihak sekolah.
Tersangka kasus kekerasan di Poltekpel Surabaya ini bernama AJP yang masih berusia 19 tahun. Tersangka merupakan senior korban yang jaraknya hanya 1 tahun diatasnya. AJP sendiri berasal dari Kota Surabaya, tepatnya warga Kecamatan Sawahan Surabaya. Tragedi kekerasan tersebut dilakukannya pada sekitar pukul 19.30wib. Dihadapan petugas, AJP mengakui dirinya memukul korban dengan tangan kanan dibagian perut sebanyak dua kali. Akibat pukulan ini , korban langsung tumbang dan jatuh ke lantai kamar mandi.
Mirisnya, pihak sekolah baru memberikan laporan kejadian tewasnya taruna tersebut kepada orang tua korban pada tengah malam. Orang tua korban mengaku diberikan informasi kalau putranya yang baru lima bulan mengenyam pendidikan di Poltekpel Surabaya tersebut terjatuh dari kamar mandi. Namun saat Ayah korban melihat jasad anaknya di kamar mayat, ternyata lukanya sangat mengerikan. Terdapat banyak memar, bibir pecah dan darah segar terus keluar dari mulutnya.
Melihat hal tersebut, Ayah korban langsung melaporkan kepada pihak Kepolisian Gunung Anyar yang langsyng ditembuskan ke Polrestabes Surabaya. Dari 13 orang saksi, saat ini sudah satu orang yang dijadikan tersangka. (yyan)
No comments:
Post a Comment